SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Fakta-fakta 3 pemuda yang berbuat dosa di Masjid Surabaya mulai terkuak.
Pasalnya, 3 pemuda itu telah diringkus polisi setelah digerebek kedapatan pesta sabu di toilet masjid.
Dari pengakuan 3 pemuda tersebut ternyata dalang di balik pesta sabu masih orang Semampir, Surabaya.
Kejadian 3 pemuda masuk masjid di Jalan Platuk Donomulyo Gang 6 Surabaya dan hendak pesta sabu terjadi pada Kamis (5/9/2019).
• Update 5 Temuan Kecelakaan Innova vs Bus Mira di Nganjuk, Buronan & Pakai Pil Koplo Sebelum Tabrakan
Mereka adalah Achmad Farits (22) asal Mojokerto, Choirul Asgor Sugiarto (19) dan remaja berinisial DAP (17).
Berikut fakta-fakta yang berhasil terungkap:
1. Berawal dari Laporan Warga
Menurut Kanit Reskrim Polsek Kenjeran Iptu Endri, rencana mereka terbongkar setelah pihaknya memperoleh informasi dari warga ada tiga kawanan pemuda mencurigakan memanjat dinding pagar halaman masjid.
Tak ingin kecolongan, beberapa warga berinisiatif melaporkan temuan itu ke Mapolsek Kenjeran.
"Jam 3 info dari warga ada orang yang panjat pagar masjid, dicurigai mau mencuri," katanya, Selasa (10/9/2019).
2. Personil Polisi Dikirim ke Lokasi
• Reaksi Penolakan Sekolah Jika Andreas Tampubolon Diasuh Wali Kota Malang, Singgung Orang Tua Kandung
Lantaran tidak ingin kehilangan momen, sebelum ketiga terduga itu kabur, Endri mengirim beberapa personelnya ke lokasi bersama warga.
Setelah melakukan pengintaian, ternyata ketiga kawanan itu tampak bergerombol di dalam ruang mandi masjid.
"Kemudian kami lakukan penangkapan, ternyata mereka ada di dalam kamar mandi," lanjutnya.
3. Tertangkap Basah Berbuat Dosa di Toilet Masjid
• BERITA AREMA POPULER Hari Ini, Arema FC Kena Denda Rp 45 Juta & Latihan Intensif Tim 2 Kali Sehari
Saat pintu kamar mandi didobrak, ketiganya tampak membuang perkakas alat hisap sabu-sabu ke dalam kloset.
"Ada seperangkat alat bong berserta sisa sabu berusaha diguyur air di dalam closet," jelasnya.
"Kami suruh ambil, lalu kami bawa mereka ke Mapolsek Kenjeran," tukasnya.
4. Dalangnya Orang Semampir
• BERITA MALANG POPULER Hari Ini, Guru Ngaji Nodai ABG 15 Tahun & 19 Desa Rawan Terdampak Tsunami
Tim Anti Bandit Polsek Kenjeran akhirnya meringkus tiga pemuda yang kedapatan hendak berpesta sabu-sabu tersebut Kamis (5/9/2019).
Setelah dimintai keterangan, mereka memperoleh sabu-sabu itu dari seorang kurir di kawasan Jalan Wonokusumo, Semampir, Surabaya.
"Ternyata mereka pemula belinya patungan," pungkasnya.
Guru Ngaji Berbuat Dosa di Lingkungan Masjid
Perbuatan tidak pantas yang dilakukan di tempat ibadah juga terjadi di Kelurahan Penanggungan, Kota Malang.
Seorang terduga guru ngaji berinisial M mengaku melakukan aksi pencabulan sebanyak tiga kali.
Pencabulan itu dilakukan guru ngaji kepada muridnya sendiri dan dilakukan di lingkungan masjid.
"Pelaku mengakui melakukan perbuatan cabul sebanyak tiga kali," ujar Kapolres Malang Kota, AKBP Dony Alexander, Selasa (10/9/2019).
"Pelaku mengakui melakukan perbuatan cabul sebanyak tiga kali," ujar Kapolres Malang Kota, AKBP Dony Alexander, Selasa (10/9/2019).
"Bukan di dalam tempat salat masjid, tapi di lingkungan masjid," sambung dia.
AKBP Dony Alexander menuturkan, M mengakui perbuatan cabulnya dilakukan ketika korban sedang curhat mengenai masalah pribadi.
Saat ada kesempatan, kata AKBP Dony Alexander, terduga pelaku kemudian beraksi.
"Tapi ada juga keterangan yang mengatakan korban dirayu. Nah ini masih kami dalami," ucapnya.
Menurut AKBP Dony Alexander, korban sendiri berumur 15 tahun dan sedang menempuh pendidikan SMA.
Keduanya adalah tetangga dan ayah korban merupakan teman M.
AKBP Dony Alexander mengatakan, visum kepada korban sudah dilakukan, namun hasilnya belum keluar.
"Pelaku sudah kami tahan," ucapnya.
Sebelumnya, Ketua RT tempat tinggal M, Slamet Baktiar membenarkan bahwa ada penangkapan pada Jumat (6/9/2019).
Kala itu, Slamet mengaku tak mengetahui duduk perkara dan diminta berkumpul di kelurahan.
"Saya waktu itu kurang tahu apa masalahnya," kata Slamet, Minggu (8/9/2019).
"Tapi memang ada penangkapan. Baru setelah di kelurahan tahu," sambung dia.
Slamet mengaku tidak terlalu mengenal pelaku.
Yang jelas, kata dia, M memang rajin ke masjid dan hanya sesekali bertegur sapa dengannya.
"Saya nggak terlalu kenal. Tapi kalau ke masjid iya," ucap dia.