Pasien Dari Kediri Suspect Terjangkit Virus Corona, Dibawa Dengan APD Lengkap di RSUD dr Iskak

Penulis: David Yohanes
Editor: Dyan Rekohadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pasien di ruang isolasi RSUD dr Iskak

SURYAMALANG.COM, TULUNGAGUNG - Suasana RSUD dr Iskak sempat heboh, lantaran ada pasien yang dibawa dengan alat pelindung diri (APD) lengkap, Sabtu (8/2/2020) pagi.

Para perawat yang mengenakan pakaian mirip astronot ini mengundang perhatian para pengunjung saat itu.

Apalagi saat pasien ini lewat, para pengunjung yang ada di lorong diperintahkan untuk menyingkir.

Pengobatan Ningsih Tinampi Viral Sampai Didatangi Dinkes Jatim, Mbah Mijan: Bukan SAKTI Tapi SAKIT

Siasat Licik Agus Rekam Adegan Ranjang Sama Istri Orang, Demi Uang Rp 1 Juta Kini Bobok di Penjara

Putri Karen Poore Meninggal Jatuh dari Balkon Apartemen, 6 Bulan Dicari Komnas Perlindungan Anak

Demikian juga sejumlah pengunjung yang ada di ruang tunggu dekat pos Satpam, juga diminta menjauh.

Rombongan perawat dengan APD yang membawa pasien ini sempat diabadaikan pengunjung.

Sontak kabar pun menyebar, RSUD dr Iskak sedang merawat pasien virus corona.

Direktur RSUD dr Iskak Tulungaung, dr Supriyanto Dharmoredjo membantah kabar itu.

“Saya katakan ini hanya suspect (terduga), belum positif terjangkit virus corona,” ujar Supriyanto.

Lanjutnya, pasien yang dibawa oleh perawat dengan APD lengkap adalah YM, perempuan 52 tahun asal Desa Tales, Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri.

Satu bulan lalu YM pergi ke Korea Selatan, dan pulang ke Indonesia pada Kamis (6/2/2020) kemarin.

Saat di Indonesia, YM mengalami demam tinggi dengan keluhan sulit menelan.

Sebelumnya ia sempat dirawat di sebuah rumah sakit swasta di Kediri, sebelum akhirnya dirujuk ke RSUD dr Iskak Tulungagung.

“Karena RSUD dr Iskak adalah rumah sakit rujukan regional yang siap dengan semua kondisi, maka pasien dibawa ke sini,” sambung dr Supriyanto.

Terkait para perawat yang menggunakan APD dan sempat menjadi perhatian para pengunjung, menurut Supriyanto memang sudah prosedurnya.

Lanjut Supriyanto, dalam dunia medis lebih baik berlebihan dalam perkiraan dari pada kecolongan.

Halaman
12

Berita Terkini