"Dari Gapoktan Gumur total jumlah lahan mawar ada total 25 hektare, tiap petani minimal setidaknya ada 1/4 hektare," katanya.
Tak hanya petani mawar, petani jambu kristal di Bumiaji juga terdampak.
Petani jambu kristal asal Desa Bumiaji, Rakhmad Hardiyanto mengatakan dalam kondisi normal, Hardi bisa mengirim 200 Kg jambu per hari.
Namun kali ini hanya bisa mengirim 200 Kg per tiga hari. Ia berupaya keras agar jambu-jambunya terjual, apalagi saat ini telah memasuki musim panen.
Masih banyak jambu yang belum dipetik di pepohonan yang berada di kebun. Beberapa di antaranya jatuh dan menjadi humus organik.
Saat panen, Hardi dihadapkan pada kenyataan sulitnya memasarkan produk.
Diceritakan Hardi, pasokan ke sejumlah kota di Pulau Jawa mulai tersendat. Pasalnya, ada pemberlakuan kebijakan mengantisipasi penyebaran Covid-19 di beberapa kota, terutama DKI Jakarta, Bandung dan Surabaya.
"Terpaksa kami mengirim ke luar Jawa karena beberapa kota di Jawa menerapkan isolasi," kata Hardi.
Hardi mengatakan, sejauh ini dirinya hanya mengalami penurunan pemasukan, namun tidak sampai berada di titik kerugian.
"Semoga tidak sampai begitu, tapi kalau penurunan memang ada," terangnya.