Virus Corona di Malang

UPDATE Virus Corona di Malang Jawa Timur Hari Ini 27 Mei 2020: 105 Positif Covid-19 dan 583 PDP

Penulis: Frida Anjani
Editor: Adrianus Adhi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi petugas perawatan Covid-19

Situasi di Malang Dampak Virus Corona

1. Wali Kota Malang Pilih Persiapkan New Normal, Menilai PSBB Malang Raya Cukup Satu Putaran Saja

Wali Kota Malang, Sutiaji dan Wakil Wali Kota Malang Sofya Edi Jarwoko mengisi hari pertama masuk kerja setelah libur lebaran dengan bersilaturahmi dan menggagas ide baru setelah menjalani libur lebaran.

Pada hari pertama kerja itulah, jajaran pejabat di lingkungan Pemerintah Kota Malang langsung menggelar halal bihalal secara virtual.

Wali Kota Malang Sutiaji kembali menyampaikan tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan pandemi Covid-19.

Wali Kota Malang, Sutiaji bersama Wakil Wali Kota Malang Sofya Edi Jarwoko dan Sekretaris Daerah Kota Malang, Wasto saat menggelar halal bihalal virtual dengan para pejabat di lingkungan Pemkot Malang, Selasa (26/5/2020) (SURYAMALANG.COM/Mochammad Rifky Edgar Hidayatullah)

Di saat itulah, dia kembali membuat kebijakan baru dan mengambil sikap bahwa PSBB Malang Raya hanya cukup satu putaran saja.

"Optimisme kita adalah yang sembuh semakin banyak, PDP sehat juga terus bertambah. Ini jadi pertimbangan PSBB cukup sekali saja," ucap Sutiaji, Selasa (26/5/2020).

Setelah masa PSBB itulah, Sutiaji menyebut bahwa Kota Malang akan memasuki 'New Normal'.

Di mana spirit dan roh yang dibangun oleh Pemkot Malang akan beradaptasi pada kondisi masa pandemi Covid-19.

Pria kelahiran Lamongan itu menyebutkan empat langkah kebijakan Pemkot Malang yang akan dilakukan pasca pemberlakuan PSBB Malang Raya.

Kebijakan tersebut yang pertama ialah menyiapkan the new normal life (penyusunan SOP hidup sehat dan protokol Covid-19 pasca PSBB).

Kedua, menyiapkan RSUD sebagai rumah sakit darurat dan rumah isolasi untuk PDP ringan di Jalan Kawi,

Ketiga, melakukan pemantauan penyakit kronis (data prolanis sebagai acuan utama pemantauan untuk masyarakat yang memiliki penyakit bawaan).

Dan keempat, paket kebijakan stimulus ekonomi (merumuskan kebijakan untuk mendorong pemulihan kehidupan ekonomi masyarakat).

"Pandemi Covid-19 bukan masalah sektoral. Artinya semua perangkat daerah terlibat semuanya. Maka saya minta saling mengisi dan menguatkan, termasuk memahami atas anggaran anggaran yang terfocusing dan terealokasi," ucapnya.

Kebijakan baru tersebut juga telah ditopang oleh Sutiaji melalui perkembangan lima strategi percepatan.

Di mana strategi tersebut di antaranya meliputi, Malber (Malang berbagi), penguatan pentha helix selama masa Covid-19.

Maldis (Malang digital service), mendorong layanan berbasis on line dan mengurangi potensi berkumpul.

Malherb (Malang Herbal), pengembangan produk herbal sebagai alternatif suplemen kesehatan masyarakat.

Malpro (Malang Beli Produk Lokal), mendorong penguatan ekonomi dan UMKM Lokal.

Dan Malba (Malang Bahagia), kampanye digital gaya hidup sehat dan memfasilitasi program hiburan lokal serta penyediaan layanan psikologi.

"Kebijakan baru itu harus ada yang menopang dan sekarang ini sedang kita susun protokolnya," tandasnya.

(Rifky Edgar/Frida Anjani/SURYAMALANG.COM)

Berita Terkini