SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Acara pelantikan pengawas dan Kepala Sekolah menengah atas (SMA) yang diselenggarakan di Kantor Badan Kepegawaian Daerah Jawa Timur, di Surabaya (20/5/2020) jadi sorotan karena diduga bisa jadi klaster baru penyebaran Covid-19 .
Acara yang diikuti 240 peserta itu jadi perhatian setelah dikabarkan ada dua peserta dari Mojokerto yang diduga terpapar covid-19 dan satu orang kepala sekolah di Pacitan terkonfirmasi positif covid-19.
Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur kini mulai melakukan tracing sembari mengimbau para peserta di acara itu untuk melakukan isolasi mandiri.
Ketua Rumpun Tracing Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur Kohar Hari Santoso menegaskan bahwa pihaknya kini tengah berkoordinasi intensif dengan tim gugus tugas dari Kabupaten Pacitan.
Hal ini proses tracing salah satu kepala SMA asal Pacitan yang terkonfirmasi positif Covid-19.
"Iya jadi kami sedang lakukan proses tracingnya. Kami koordinasi intens agar pelacakan dari yang sudah terkonfirmasi positif bisa segera diketahui, dan dapat segera diambil tindakan," terang Kohar, pada Suryamalang.com, Kamis (4/6/2020).
Kohar mengatakan tracing dilakukan utamanya dengan mencari sumber penularan penyakit dari kepala sekolah tersebut.
Kalaupun dia tertular dari mana maka siapapun yang berkontak erat akan dilakukan tracing dengan yang sudah terkonformasi positif harus dilakukan tes.
Standarnya para kontak erat akan dilakukan rapid test. Kemudian jika dari rapid test tersebut ada yang reaktif maka akan dilanjutkan dengan swab.
Namun pada dasarnya dikatakan Kohar mereka akan disarankan terlebih dahulu untuk isolasi mandiri bagi yang tidak ada gejala. Tapi jika ada gejala maka akan dilakukan isolasi dengan perawatan.
"Hasilnya saat ini kami masih belum menerima laporannya. Tapi kita akan pantau terus dengan harapan tidak meluas dan tidak ada klaster baru," kata Kohar.
Sebagaimana diketahui bahwa pada tanggal 20 Mei 2020 yang lalu dilaksanakan pelantikan kepala sekolah dan juga pengawas di Kantor Badan Kepegawaian Daerah Jawa Timur dengan total peserta sebanyak 240 orang.
Meski pelantikan sudah dilakukan dengan standar protokol kesehatan di tengah pandemi covid-19 yaitu dengan menggunakan masker dan juga menjaga jarak, namun ada dugaan bahwa penularan terjadi dalam pelantikan tersebut.
Sehingga tracing dari kasus ini terus didalami oleh gugus tugas.
Sebagaimana telah diberitakan, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jatim Wahid Wahyudi juga telah membenarkan terkait kepala sekolah asal Pacitan yang terkonformasi positif ini.