Virus Corona di Jatim

Pelantikan Pengawas - Kepala Sekolah di BKD Jatim Jadi Klaster Baru? Gugus Tugas Mulai Tracing

Penulis: Fatimatuz Zahro
Editor: Dyan Rekohadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Rumpun Tracing Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur Kohar Hari Santoso.

"Satu kepala sekolah asal Pacitan positif COVID-19, kami masih menelusuri apakah terpapar saat pelantikan atau di rumah. Sebab rumahnya berada di zona merah Covid-19," kata Kepala Dinas Pendidikan Jatim, Wahid Wahyudi di Surabaya, Rabu(3/6/2020).

Dikatakan Wahid, kepala sekolah tersebut sebelumnya sudah menderita diabetes dan sakit tenggorokan setahun terakhir. Sehingga sering kali keluar masuk rumah sakit. Selain itu juga ada penyakit darah rendah.

"Jadi memang yang bersangkutan ini punya penyakit bawaan lain," ujarnya.

Pihaknya juga telah memerintahkan semua peserta pelantikan untuk melakukan tes cepat Covid-19. Dari 70 persen data yang dia terima, semuanya negatif Covid-19.

"Semua yang ikut pelatikan wajib melaksanakan tes cepat dilaksanakan mulai kemarin sampai hari ini. Dari data yang masuk sekitar 70 persen hasilnya negatif. Semoga semuanya negatif," tuturnya.

Wahid menegaskan kegiatan pelantikan di kantor BKD telah menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

Setiap peserta pelantikan dicek suhu dan diberi cairan pembersih tangan sebelum acara dimulai.

"Diatur jaga jarak dan sesuai protokol kesehatan. Pelantikan berjalan sangat singkat hanya sekitar 30 menit. Sisa beberapa menit ada beberapa yang meluapkan kegembiraan, mereka sepertinya melepaskan masker," ujarnya.

Dari informasi yang beredar, selain kepala sekolah di Pacitan, ada peserta pelantikan meninggal dunia berasal dari Mojokerto dengan KTP Jombang dan sudah dimakamkan di Jombang. Kemudian, satu lagi peserta sedang dirawat di RSUD Kota Mojokerto

Sebelumnya muncul informasi adanya dugaan klaster baru penyebaran Covid-19 pada acara pelantikan kepala dan pengawas sekolah menengah atas (SMA) yang diselenggarakan di Kantor Badan Kepegawaian Daerah Jawa Timur, di Surabaya (20/5/2020).

Informasi adanya klaster tersebut beredar luas di media sosial dan disebutkan bahwa terdapat dua peserta pelantikan yang diduga tertular Covid-19.

(Fatimatus Zahroh - Sulvi Sofiana) 

Berita Terkini