Sebenarnya, Li sudah mengetahui kejadian itu beberapa hari sebelumnya, ketika anaknya pulang dalam kondisi berdarah mengatakan dia dipukuli gurunya.
Awalnya orang tuanya mengira anaknya berbohong tetapi setelah menyaksikan tayangan di CCTV dia percaya dengan penjelasan putranya.
Li terang-terangan mengungkap kejahatan gurunya, dan bahkan melaporkannya ke perwakilan taman kanak-kanak dan mereka mengaku tidak mengetahui kekerasan itu.
Sekolah kemudian membuat janji dan menjelaskannya pada Li hingga 24 Agustus, Departemen Pendidikan juga menerima keluhan pelecehan anak.
Badan tersebut juga meminta bukti yang dimiliki Li untuk diteliti lebih lanjut.
Setelah itu, mereka akan melakukan tindakan untuk melaporkannya ke Divisi Sosial dan sesuai dengan Kode Hak Anak.
Sementara itu guru yang bertugas diberhentikan sementara namun belum diberikan hukuman yang spesifik.