Mereka yang setiap hari melayani pasien akan berkoordinasi dengan tim kesehatan di Puskesmas.
“Tim supporting (pendukung) dan tenaga kesehatan akan memantau kondisi dan perkembangan pasien,” tutur Heru.
Heru memastikan, seluruh ODGJ yang terdata ditangani dengan baik.
Termasuk suplai obat-obatan yang harus dikonsumsi rutin para pasien.
Selain itu mereka yang butuh dirujuk ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) juga dilayani dengan baik.
“Mereka yang perlu dirujuk kami rujuk. Suplai obat-obatan dari Pemkab Tulungagung dan Provinsi tersalurkan dengan baik,” tutur Heru.
Rentang usia ODGJ paling banyak adalah 17-45 yahun, sebanyak 1.664 orang.
Sedangkan 815 orang berusia di atas 45 tahun, dan usia remana sebanyak 45 orang.
Sedangkan dari sisi pendidikan, 12 orang lulusan perguruan tinggi.
Sebanyak 57 orang lulusan SLTA, dan 187 lulusan SLTP.
Sedangkan mayoritas berpendidikan setingkat SD, sebanyak 2.268 orang.
Sedangkan dari riwatar pekerjaan, tiga pasien ODGJ adalah PNS.
“Mayoritas tidak bekerja, sebanyak 2.398 orang. Sisanya 123 orang mereka pernah bekerja,” papar Heru.
Semua ODGJ di Tulungagung tidak ada yang mengalami pemasungan.
Selama masa pendemi ini sudah ada dua ODGJ yang terpapar virus corona.
Namun mereka sudah dinyatakan sembuh usai menjalani perawatan medis.