"Korban sudah berontak, namun pelaku membohonginya kalau perbuatan itu untuk kesembuhan penyakit korban."
"Akhirnya korban tak berdaya," tambah terangnya.
Perbuatan pelaku dilakukan berulang dengan dalih pengobatan.
Terhitung sudah 13 kali orang tua korban membawa anak gadisnya ke rumah pelaku.
Orangtua korban tidak menyadari bila selama ini anaknya diperlakukan tidak senonoh saat di dalam kamar.
"Puncaknya, pada 14 Nopember 2020 lalu, pelaku meminta uang Rp 3 juta pada orang tua korban."
"Alasannya buat biaya pengobatan dan USG (ultrasonografi), sehingga membuat ibu korban curiga," papar dia.
Meski curiga, namun permintaan pelaku tetap dituruti.
Saat itu juga, ibunya menyerahkan uang Rp 3 juta.
Namun, sang ibu kemudian bertanya pada anaknya soal cara pelaku mengobatinya.
Akhirnya korban pun mengungkapkan perbuatan bejat pelaku, bahwa setiap kali berobat korban dicabuli.
"Mendengar cerita anaknya, orangtunya tidak terima."
Apalagi selama hampir setahun penyakitnya tidak juga sembuh," papar dia.
Sementara, NH mengakui bukan tabib atau orang yang bisa mengobati penyakit sebagaimana yang diyakini korbannya.
Itu hanya modus agar mendapatkan mangsa, yang bisa dijadikan pemuas nafsu bejatnya.
"Saya enggak bisa apa-apa dan belajar mengobati penyakit itu dari medsos. Ketika mendapat pasien dengan keluhan terkena kista, saya kasih minum air putih dan diam-diam saya beri larutan suplemen. Itu saya ketahui dari membaca medsos," ujar pelaku.
Berita ini sudah dimuat di Kompas.com dengan judul Dukun Palsu Cabuli Siswi SMA 13 Kali, Terbongkar Saat Minta Rp 3 Juta,