Juga keluhan kesulitan sinyal pada mahasiswa Unisma non Malang Raya, seperti di daerah luar Jawa.
"Tagihan untuk listrik karena ada kuliah daring memang turun. Tapi kami menambah fasilitas lain untuk IT agar alami peningkatan," jelas Shodiq.
Yaitu membeli server untuk semua fakultas. Sebelumnya hanya memiliki dua namun kemudian ditambah 12 server untuk pembelajaran daring.
Keluhan mahasiswa yang hadir di pertemuan itu seperti penurunan penghasilan orangtua karena ada yang kena PHK, pemotongan gaji 50 persen serta hasil usaha turun. Salah satu mahasiswa menjelaskan orangtuanya TKI dan di PHK sehingga minta potongan SPP persentase. Jika hanya potongan Rp 450.000 belum membantu.
Dalam audiensi itu juga disebutkan WR 2 bahwa dari 15.000 an mahasiswa Unisma, sebanyak 2000 an tidak aktif.
Uang SPP hanya dari 13.000 an mahasiswa aktif. Biaya SPP mahasiswa Unisma per angkatan berbeda. Tertinggi di Farmasi dan Pendidikan Dokter. Mahasiswa berharap win-win solution dari pertemuan itu.