SURYAMALANG.COM, MALANG - Update kasus anak kandung bunuh ayah di Desa Bumirejo, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang.
Tersangka Adi Pratama (25) dikabarkan sudah ditangkap jajaran kepolisian setempat.
Tersangka dikabarkan tertangkap oleh jajaran Polres Malang pada Rabu (24/3/2021) sekitar pukul 08:30 pagi waktu setempat.
"Ditangkap di daerah sekitar kampungnya (Desa Bumirejo, Kecamatan Dampit)," ujar Kanitreskrim Polsek Dampit Aipda Agus Adi ketika dikonfirmasi SURYAMALANG.COM.
Terkait kondisi kejiwaan tersangka, Agus menyatakan belum bisa memastikan.
"Kasusnya dilimpahkan ke Polres Malang."
"Jadi polres yang memeriksa. Tentang dugaan ODGJ (orang dengan gangguan jiwa), belum bisa dipastikan karena masih dilakukan penyelidikan," ucap Agus.
Agus menyatakan kasus ini akan dijelaskan secara gamblang oleh Kapolres Malang, AKBP Hendri Umar melalui rilis yang akan digelar esok hari.
Motif tersangka dalam melakukan pembunuhan belum diketahui.
"Besok rencananya dirilis sama bapak Kapolres Malang," tutupnya.
Kronologi Anak Bunuh Ayah Kandung di Dampit Malang
Anak kandung tega membunuh ayahnya di Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang.
Korban pembunuhan ini adalah petani bernama Tamin (46) warga Desa Bumirejo, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang
Jenazah Tamin ditemukan dalam kondisi bersimbah darah di kediaman anak kandungnya pada Selasa (23/3/2021) pagi.
Kepala Desa Bumirejo, Sugeng Wicaksono membenarkan peristiwa tewasnya Tamin kepada SURYAMALANG.COM.
Kata Sugeng, sebelum mayat ditemukan, ada salah satu tetangga yang mendengar sebuah teriakan yang berasal dari rumah warga bernama Adi, pada Selasa dini hari.
Adi diketahui merupakan anak kandung Tamin.
Lalu, saat sinar matahari mulai terbit, warga yang bernama Sutrisno mencoba mendatangi rumah Adi.
Saksi mendatangi rumah korban karena penasaran sosok korban tidak terlihat pulang ke rumah sejak semalam.
Sesampainya di rumah korban, saksi berteriak memanggil nama Tamin.
Namun, teriakan tersebut tak kunjung mendapat respon dari korban.
Penasaran, saksi kemudian mencoba memasuki rumah tersebut lewat garasi yang ternyata tidak terkunci.
"Setelahnya, saksi mendapati korban sudah terbujur kaku dengan bercak darah di lantai," ujar Sugeng ketika dikonfirmasi.
Sugeng menambahkan, luka sayatan yang dialami korban terdapat di bagian wajah.
Bahkan terdapat luka bakar di bagian kaki korban.
Sugeng menerangkan korban saat ini telah dibawa ke kamar mayat RSSA Kota Malang.
"Mengetahui peristiwa itu, saksi kemudian melaporkan ke polisi," beber Sugeng.
Sugeng juga bercerita, Adi merupakan anak kandung Tamin.
Namun, Tamin tidak tinggal serumah dengan Adi.
Korban tinggal di sebuah rumah yang berjarak 500 meter dari kediaman Adi.
Tamin tinggal bersama istrinya.
Di rumah yang menjadi TKP penemuan mayat itu, Adi tinggal sendirian setelah bercerai dengan istrinya.
Diketahui, Tamin acap kali pergi ke rumah yang ditinggali Adi untuk melihat kondisi Adi yang dikabarkan depresi.
"Adi ini anak pertama Pak Tamin."
"Informasinya, Adi mengalami depresi selama beberapa tahun belakangan."
"Sudah sering dibawa berobat ke mana-mana, keluar masuk RSJ," ungkap Sugeng.
Ketika peristiwa penemuan mayat itu berlansung, saksi mata tidak mendapati keberadaan Adi di rumahnya itu.
"Karena, saat dan pasca kejadian pemuan mayat itu (Adi) sudah tidak ada dirumah itu," ucap Sugeng.
Semasa hidup, Sugeng bercerita jika Tamin merupakan sosok yang pendiam.
"Kalau selama ini Pak Tamin dikenal baik, pendiam orangnya," tutup Sugeng.
Di sisi lain, Kasatreskrim Polres Malang, AKP Donny Kristian Bara Langi membenarkan peristiwa penemuan mayat diduga korban pembunuhan tersebut.
Donny menyatakan akan melakukan langkah-langkah penyelidikan guna menemukan pelaku dalam kasus tersebut.
"Menangani kasus merupakan hal yang biasa dinamika organisasi.
Mendengar hal tersebut kami sedang turun ke TKP menindaklanjuti langkah-langkah untuk menemukan siapa pelakunya," ujar Donny usai menjalani serah terima jabatan Kasatreskrim Polres Malang pada Selasa siang. (M Erwin)
Berita terkait Kabupaten Malang