Berita Malang Hari Ini

Cewek Panggilan Dirudapaksa Bapak Satu Anak Asal Pakisaji Malang, Pelaku Diringkus Saat Jual HP

Penulis: Kukuh Kurniawan
Editor: Dyan Rekohadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kapolsek Lowokwaru, Kompol Fatkhur Rokhman saat menunjukkan tersangka pemerkosaan dan pemerasan cewek panggilan atau PSK berikut barang bukti, Senin (3/5/2021)

Penulis : Kukuh Kurniawan , Editor : Dyan Rekohadi

SURYAMALANG.COM, MALANG - Seorang cewek panggilan jadi korban rudapaksa atau pemerkosaan dan perampokan oleh pelanggannya di sebuah Guesthouse di Lowokwaru Kota Malang, Jumat (23/4/2021).

Tapi cewek panggilan 29 tahun ini juga mampu mengenali dan menangkap pelaku yang merupakan bapak satu anak asala Pakisaji.

Pelaku pemerkosa cewek panggilan itu diringkus polisi dan mengakui semua perbuatannya.

Pelaku yang telah ditetapkan sebagai tersangka bernama Irwan Yulianto (23), warga Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang.

Ia memperkosa korbannya seorang cewek panggilan atau PSK yang berinisial NH (29), warga Kecamtan  Bululawang, Kab. Malang.

Pelaku yang telah ditetapkan sebagai tersangka itu mengaku terlilit hutang sehingga berbuat nekat.

Tersangka bisa ditangkap setelah korban NH (29) berhasil mengetahui keberadaan pelaku di sebuah konter handphone yang ada di Kecamatan Lowokwaru , pada Sabtu (24/4/2021) sore.

Korban yang melihat tersangka kemudian mendatangi Polsek Lowokwaru, lalu bersama anggota Reskrim Polsek Lowokwaru mendatangi lokasi konter dan menangkap tersangka.

Setelah dilakukan pemeriksaan, tersangka mengakui semua perbuatannya tersebut.

"Jadi, tersangka melakukan aksinya itu karena terlilit hutang. Akhirnya, dia mencari sasaran wanita yang bisa dibayar dan diajak berhubungan intim melalui media sosial Twitter," ujar Kapolsek Lowokwaru, Kompol Fatkhur Rokhman kepada TribunJatim.com (Grup SURYAMALANG.COM), Senin (3/5/2021).

Tersangka yang juga merupakan bapak satu anak ini langsung berpikir seorang PSK dalam sehari bisa memiliki banyak uang karena pasti sudah melayani beberapa pria hidung belang.

Sehingga tersangka berpikir, bahwa korban pasti memiliki uang dalam jumlah banyak.

"Saat sedang istirahat di tempat kerja itulah, tersangka mencari seutas tali yang digunakan untuk mengikat korban. Selain itu, tersangka membawa pisau lipat kecil berwarna hitam yang digunakan untuk mengancam korban," jelasnya.

Tersangka dan korban yang bertemu pertama kali melalui aplikasi twitter sepakat bertemu di sebuat guesthouse.

Halaman
12

Berita Terkini