Berita Malang Hari Ini
Reporter: Erwin Wicaksono
Editor: Irwan Sy (ISY)
SURYAMALANG.COM | MALANG - Pembangunan embung dengan luas lahan 5 hektare di Desa Peniwen, Kromengan, Kabupaten Malang, telah dimulai, Rabu (16/6/2021).
Embung dengan daya tampung 73 ribu meter kubik air tersebut menelan biaya pembangunan sebesar Rp 23 miliar.
Dana itu ternyata tak diambil dari kantong pendapatan Pemerintah Kabupaten Malang.
"Biayanya sebesar Rp 23 miliar sepenuhnya diambil dari APBN," ujar Bupati Malang, Muhammad Sanusi seusai hadiri seremonial pembangunam embung di Desa Peniwen.
Kata Sanusi, inisiator pembangunan embung merupakan Kementrian PUPR RI.
Pengusaha tebu asal Gondanglegi ini menyebut kontribusi Pemkab Malang hanya pada urusan pembebasan lahan.
Tampak dikeliling proyek embung merupakan lahan hijau dengan pepohonan lebat.
"Pemkab Malang hanya membantu pembebasan lahan seluas 5 hektare," tutur pemenang Pilkada 2020 ini.
Menurut Sanusi, embung sangat tepat jika dibangun di Desa Peniwen.
Sanusi merestui pembukaan lahan pertanian baru di Peniwen.
"Dipilih di Peniwen karena ada aliran air dan lahannya tersedia dibuka untuk lahan pertanian baru," sebutnya.
Embung dengan ketinggian 14,5 meter, panjang 85 meter tersebut bisa dijadikan sebagai tempat pariwisata.
"Wisata bisa dibikin perahu, perikanan dan lainnya yang berhubungan dengan air. Kerjasama dengan pemerintah desa," terang Sanusi.
Jika sudah rampung, embung disebut-sebut bisa mengairi lahan pertanian seluas lebih dari 30 hektare.
"Air hujan tak hanya meresap ke tanah sehingga bisa ditampung. Bisa untuk alih fungsi untuk lahan hijau guna kepentingan industri dan yang lain," tuturnya.
Di sisi lain, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Brantas (BBWS) Jawa Timur, Muhammad Rizal menjelaskan embung di Desa Peniwen akan rampung pada Desember 2021 mendatang.
"Antara bulan November hingga April tiap tahunnya curah hujan yang lebat akan terbuang langsung ke laut agar tidak terbuang percuma, embung ini dibangun," sambung Rizal.
Rizal menganalisa, pemilihan lahan di Desa Peniwen sebagai lokasi pembangunan embung merupakan keputusan tepat.
"Terdapat sungai di bawah sana yang merupakan anak Sungai Brantas. Kemudian kami manfaatkan untuk mengisi embung yang ada di sini," tuturnya.