Berita Pasuruan Hari Ini
Reporter: Galih Lintartika
Editor: Irwan Sy (ISY)
SURYAMALANG.COM | PASURUAN - Wali Kota Pasuruan Saifullah Yusuf (Gus Ipul) akhirnya mengumumkan layanan Instalasi Gawat Darurat (IGD) di RSUD dr R Soedarsono Purut Kota Pasuruan ditutup, Rabu (7/7/2021).
Penutupan ini menambah daftar panjang rumah sakit yang akhirnya tutup akibat kewalahan melayani membludaknya pasien Covid-19.
Langkah penutupan IGD RSUD dr R Soedarsono Purut Kota Pasuruan sendiri diambil setelah ada 48 tenaga kesehatan (nakes) baik itu dokter, atau perawat yang terkonfirmasi positif COVID-19.
Gus Ipul menjelaskan, ada 87 nakes yang terkonfirmasi positif COVID-19 di Kota Pasuruan.
Dari jumlah itu, 48 di antaranya bertugas di RSUD dr R Soedarsono. Sisanya, bertugas di masing - masing puskesmas.
"Kami dengan amat terpaksa memohon maaf karena melakukan penutupan IGD untuk sementara ini karena kami kekurangan tenaga kesehatan. Ini sama di rumah sakit lainnya kondisinya juga sama overload dan tenaga kesehatan banyak yang terpapar," kata Gus Ipul.
Dia menyampaikan, IGD RS Purut untuk dua hari ke depan tidak bisa memberikan pelayanan untuk masyarakat.
Ia mengimbau masyarakat untuk mencari fasilitas kesehatan (faskes) lainnya.
"Selain banyak tenaga kesehatan yang tumbang, Bed Occupation Ratio (BOR) di rumah sakit sudah mencapai angka 84 persen. Sekali lagi, kami mohon maaf atas ketidaknyamanan ini," jelasnya.
Rencananya, penutupan ini akan dilakukan selama dua hari ke depan.
Menurut Gus Ipul, dua hari ke depan Dinas Kesehatan dan manajemen rumah sakit akan konsolidasi ke dalam.
"Kami akan melalukan upaya - upaya untuk percepatan. Mulai dari penyemprotan disenfiktan dan upaya lainnya. Semoga ini bisa membuat IGD rumah sakit purut bisa segera pulih," paparnya.
Gus Ipul mengaku sengaja mengambil upaya ini karena tidak ingin akan terjadi sesuatu ketika Pemkot tidak segera menutup pelayanan karena BOR hampir penuh dan banyak nakes yang terpapar COVID-19.
"Sepertinya kalau ini diteruskan akan terjadi sesuatu yang lebih rumit. Makanya, kami memilih menutupnya. Kalau tidak ditutup khawatirnya nakes justru tidak bisa melayani masyarakat secara maksimal," tambah dia.