SURYAMALANG.COM, BATU - Pemkot Batu tak kunjung menuntaskan masalah sampah di TPA Tlekung. Warga sudah sering protes.
Warga sudah lama mengeluhkan bau sampah dari TPA Tlekung yang berlokasi di Kecamatan Junrejo, Kota Batu tersebut.
Bahkan bau sampah ini tercium sejauh 2,5 kilometer (KM) dari TPA Tlekung.
Warga sempat memasang banner bernada protes. Tapi sampai sekarang bau sampah masih tercium.
"Bau sampah ini sudah lama. Baunya menyengat dan mengganggu pernapasan,” kata warga bernama Mujiono kepada SURYAMALANG.COM, Minggu (22/1/2023).
Kepala Desa Junrejo, Andi Faizal mengakui bau sampah dari TPA Tlekung itu menjadi persoalan yang tak kunjung usai.
"Kalau malam, bau sampah dari TPA Tlekung tercium dari jarak sekitar 2,5 KM. Ini menjadi masalah yang tidak pernah selesai," ujar Faizal.
Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai sudah bertemu dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk mencari solusi terkait pengelolaan sampah di TPA Tlekung.
Aries minta segera sosialisasi kepada masyarakat terkait proses pengolahan sampah di TPA Tlekung.
Menurutnya, butuh inovasi untuk penanganan sampah yang mencapai 120 ton/hari. Padahal kemampuan mesin di TPA Tlekung hanya dapat memusnakan sampah sebanyak 24 ton/hari.
Saat ini mesin hanya beroperasi mulai pukul 08.00 sampai 14.00 WIB. Aries berharap mesin penghancur sampah dapat beroperasi selama 24 jam.
"Jadi, mesin dapat menghancurkan sampah sebanyak 50 ton/hari, dan tidak terjadi penumpukan sampah di TPA," kata Aries.
Pemkot Batu telah mengubah TPA Tlekung menjadi Zero Waste Education Park. Berarti TPA Tlekung bisa menjadi wahana eduwisata pengelolaan sampah.
Ada sembilan wahana eduwisata di TPA Tlekung, yaitu eduwisata energi sampah terbarukan, eduwisata magot, eduwisata komposting, eduwisata mesin pirolysis, eduwisata taman edukasi, eduwisata pengelolaan air lindi, eduwisata sel sampah, eduwisata digitalisasi sampah, dan eduwisata hutan pinus.