Berita Surabaya Hari Ini

Anton Yakin, Penggorok Leher Ibunya Tidak Bisa Sembunyi

Penulis: Luhur Pambudi
Editor: Yuli A
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anton (23), anak kedua Pasri (52) yang lehernya tergorok nyaris putus, terlambat mengetahui kematian ibunya. Ia terlihat sangat sedih saat pulang ke rumah kontrakan orangtuanya itu Jalan Simo Gunung Barat Tol Gang 2, Suko Manunggal, Surabaya, Kamis (2/2/2023) malam. 


Suharsono juga tak mendapati adanya keanehan yang menandakan kepergian sang istri.


Hanya saja, ia tak habis pikir, betapa kejamnya si pelaku dengan bringas menghabisi nyawa istrinya. 


Motif apa yang melatarbelakangi si pelaku hingga akhirnya mengakhiri nyawa sang istri, sebegitu rupa. 


Soal uang atau harta benda. Suharsono tak yakin, jika memang motif si pelaku tentang gak itu; uang. Karena ia dan sang istri hidup serba cukup dan sederhana. 


"Gak ada. Makanya saya gak nyangka. Terkejut, kok tega teganya, dengan kejam. Umpama motif perampokan banyak yang kaya, harta benda yang mewah. Lho kenapa, kalau motif perampokan," katanya. 


Apalagi soal motif dendam. Bapak dua anak itu, meyakini betul, bahwa dirinya dan sang istri tidak pernah memiliki masalah pribadi dengan orang lain; tetangga atau kerabat. 


Jikalau memang ada sejumlah pihak yang tak sengaja menyakini hatinya dan sang istri. Suharsono selalu mengajarkan sang istri untuk tetap legawa dan tidak mendendam. 


"Mungkin Ada motif sentimen. Kita tidak menuduh si A atau si B. Di sini saya engga nuduh si A dan si B," jelasnya. 


Kini, Suharsono memilih pasrah kepada Tuhan Yang Maha Esa. Ia meyakini kasus pembunuhan terhadap istrinya ini, pasti merujuk pada sesosok pelaku. Dan ia yakin, pihak kepolisian berhasil mengungkapnya. 


"Saya serahkan pada yang maha kuasa. Siapa yang melakukan, pasti terungkap. Karena pembunuhan ini nggak bisa dibiarkan, dan nggak akan bisa bersembunyi," pungkasnya. 


Suharsono sudah tinggal menyewa kontrakan tersebut, bersama istri dan kedua anaknya itu sejak 30 tahun lalu. 


Setelah sang anak pertama perempuan; Christin HS, menikah dengan suaminya, lalu memilih indekos terpisah di kawasan kecamatan lain, sejak setahun lalu. 


Kini di dalam rumah, Suharsono hanya tinggal bersama Pasri, istrinya dan Anton Anggoro anak keduanya, yang bekerja sebagai karyawan pabrik. 


Sementara itu, tetangga korban Cipto mengatakan tak menyangka tetangganya itu, bakal tewas dengan kondisi mengenaskan. 


Padahal saat hajatan malam pergantian tahun baru, 2023 kemarin, semua warga melihat betapa bahagianya Pasri menyanyi karaoke menghibur warga pada malam itu. 

Halaman
123

Berita Terkini