"Ini dapat gratis kiriman dari negaranya, dibantu oleh negaranya, sedangkan dikirim udah nyampe di Denpasar di kantor Pos malah disuruh ngurusi ke Kementerian," jelas perekam video.
Kementrian juga sulit dihubungi, padahal barang tersebut sudah di depan mata tapi mau ambil dipersulit.
"Kementerian kalau bisa dihubungi tidak apa-apa, tapi di sana nggak bisa di hubungi"
"Apa nggak kasihan orang kaya gini ni. Ini butuh untuk alat kencing sama Bea Cukai dipersulit"
"Barang udah di depan mata." sambungnya.
Artikel TribunSumsel 'Viral WNA di Bali Diduga Dipersulit Ambil Alat Bantu Kencing'.
Video tersebut sontak heboh dibanjiri beragam komentar warganet.
Usai masalah ini viral, menurut informasi yang beredar pihak Bea Cukai diduga sudah mengklarifikasi video ini.
Hal ini terlihat dalam unggahan Twitter @PartaiSocmed, Jumat (7/4/2023) yang menyebutkan bahwa perkara ini sudah selesai.
Lebih lanjut, akun tersebut menyebutkan bahwa kejadian yang sebenarnya barang tersebut kena lartas dari pihak Kemenkes bukan dari pihak Bea Cukai.
'Ini sudah selesai urusannya kok. Yang terjadi sesungguhnya, barang kena lartas dari pihak Kemenkes bukan dari Bea Cukai'
'Pihak BC sudah diminta jemput bola ke Kemenkes dan sudah tertangani dengan baik'
'Barang kena larangan pembatasan itu kewenangan di kementerian teknis bukan BC' tulisnya.
Update berita terbaru di Google News SURYAMALANG.com