Padahal menurut Prayitno Kemenag bertanggung jawab memberikan fasilitas kepada setiap jemaah haji ketika berada di Arab Saudi seperti penginapan, makanan hingga transportasi.
Dari yang seharusnya mendapatkan tiga kali jatah makanan, Prayitno mengaku menerima makanan pada malam hari saja.
Prayitno lantas membeberkan kronologi selama tidak mendapat jatah makanan tiga hari tersebut.
Awalnya Prayitno menceritakan menu sederhana yang didapat selama ibadah haji yang terdiri dari orek tempe, tahu dan orek telur dan terkadang nasi kuning.
Kala itu, Prayitno menganggapnya sebagai ujian dan mencoba untuk bersabar.
“Jadi di sana kita ketawa-ketawa aja, kita anggap cobaan hidup,” ujarnya, dikutip dari siaran Youtube tvOneNews, Senin (21/8/2023).
Lalu, ketika di Makkah Prayitno mendapat pengumuman dari petugas kloter.
Petugas mewanti-wanti kalau kloternya tidak mendapatkan jatah makanan tiga hari.
Saat itu, Prayitno hanya mendapat penjelasan tidak mendapat jatah makanan dengan alasan katering sedang fokus untuk Arafah dan Mina.
Prayitno mendapat informasi itu seminggu sebelum tidak mendapatkan jatah makanan tersebut.
“Jadi cuma itu aja, gak ada penjelasan nanti kita diganti oleh katering lain atau menu roti atau menu lain,” jelasnya.
“Jadi gak dapat jatah makan, titik, ternyata gak ada gantinya,” ungkap Prayitno lagi.
Saat di Mudzalifah rencananya mereka akan dijemput oleh panitia menuju Mina setelah salat subuh, namun kenyataannya hingga siang mereka tak kunjung dijemput.
Bahkan Prayitno dan jemaah haji lain menunggu dan tidak mendapatkan jatah makan sarapan bahkan makan siang.
Prayitno menceritakan ada banyak jemaah haji lansia pingsan, bahkan dirinya pun dehidrasi.