SURYAMALANG.COM, - Penyebab bayi tertukar di Bogor ternyata murni kelalaian perawat dan bidan rumah sakit Sentosa Bogor, Jawa Barat.
Pemicu masalah ini terjadi karena ada kesalahan pada gelang bayi sehingga dua anak di Bogor itu tertukar.
Lebih menyedihkan lagi, perawat dan bidan memilih memendam masalah bayi tertukar di Bogor sampai satu tahun.
Alhasil, ada dua ibu yang merawat anak orang lain yang sejatinya bukan anak kandung mereka.
Ibu pertama yang menyadari anaknya tertukar bernama Siti Mauliah (37) lalu ibu kedua berinisial ibu D.
Ibu D sempat mengelak fakta bila anaknya tertukar dengan Siti Mauliah sehingga sempat tidak mau tes DNA.
Kini Ibu D sudah mau menerima keyataan dan menjalani tes DNA pada Senin, (21/8/2023) di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional (RSUPN) Dr. Cipto Mangunkusumo atau RSCM, Jakarta.
Selain itu, polisi juga tengah mendalami penyebab bayi di Bogor tertukar setelah pemeriksaan dan penyelidikan.
Dari hasil penyelidikan ada kelalaian yang dilakukan bidan dan perawat saat menangani proses persalinan.
Ternyata ada dua gelang atas nama bayi yang sama, yaitu pasien B (penyebutan rumah sakit).
Bayi Siti Mauliah dan ibu B tertukar karena pemasangan gelang ganda dengan nama yang sama alias gelang dobel.
"(Dugaan kelalaian) itu yang nanti akan didalami kepolisian," terang Juru Bicara RS Sentosa, Gregg Djako saat ditemui wartawan di depan kantor Reskrim, Rabu, (16/8/23).
Baca juga: Imbas Viral Pria Bercelana Loreng Pukul Tukang Parkir, Akun Puspen TNI Diserbu Dimintai Penjelasan
Artikel Kompas.com 'Update Bayi Tertukar di Bogor, Polisi Periksa Perawat dan Bidan RS'.
Terkait kesalahannya, para perawat mengaku telah membuat gelang dobel atau rangkap dua saat kelahiran bayi Siti dan ibu D.
Namun nama yang tertera di dua gelang tersebut hanya atas nama ibu D saja.
"Itu yang disampaikan ibu Siti bahwa ada nama double, nama yang sama untuk bayi, atas nama ibu D," pungkas Gregg Djako dalam tayangan AB+ di kanal official inews tv.
Kepada pihak rumah sakit dan kepolisian, tujuh perawat tersebut mengakui kelalaiannya.
"Ini sudah kami dalami ke perawat dan perawat mengakui ada kekeliruan dia di situ, dia tidak melakukan pengecekan lebih jauh" ungkap Gregg Djako.
"Kami sudah sampaikan dan perawat itu mengaku bahwa ada kekeliruan," lanjutnya.
Kini ada lima perawat dan bidan yang di-non-aktifkan karena lalai memasang gelang identitas hingga bayi Siti Mauliah yang lahir pada Juli 2022, tertukar.
Keputusan itu diambil setelah tujuh orang menjalani pemeriksaan sebagai saksi oleh penyidik Unit Reskrim Polres Bogor.
"Kita mendalami dan mencari mana yang paling berperan dan mengetahui betul peristiwanya. Jadinya yang 10 orang kita SP1 aja" ujar Gregg Djako, dikutip dari Kompas.com, Senin (21/8/2023).
"Sedangkan yang lima perawat dan bidan dinonaktifkan atau dibebastugaskan," imbuhnya.
Gregg menjelaskan, para bidan dan perawat yang disanksi telah dipindahkan ke bagian administrasi untuk sementara waktu.
"Mereka di satu depertemen ini dinonaktifkan untuk tidak memegang bagian itu (persalinan)," ujar Gregg.
Sebelumnya, sebanyak tujuh perawat yang mengetahui atau menangani kelahiran bayi di Rumah Sakit (RS) Sentosa, Kemang, Kabupaten Bogor diperiksa polisi pada Rabu (16/8/2023).
Baca juga: Honor Bunga Paskibraka Nasional Anak Buruh Setrika Nyaris Gak Lolos, Sempat Diejek dan Diremehkan
Artikel TribunnewsBogor 'Perawat yang Terlibat Akhirnya Bongkar Fakta Sebenarnya'.
Gregg Djako mengatakan, pemeriksaan saksi dilakukan setelah pihaknya melakukan investigasi internal.
Hasilnya, ada dugaan kelalaian dari pihak perawat.
Setelah itu, polisi kemudian memanggil para perawat rumah sakit ke kantor unit Reskrim Polres Bogor.
"Surat permintaan keterangan dari kepolisian memang sudah dari beberapa hari lalu" ujar Gregg saat ditemui wartawan di depan kantor Reskrim, Rabu.
"Jadi sekarang kita harus hadir supaya peristiwa ini cepat terungkap," imbuhnya.
"(Pemeriksaan) ini baru permintaan keterangan terhadap 7 orang saksi, perawat dan bidan yang langsung terlibat dalam peristiwa hari itu," imbuhnya.
Gregg mengatakan, para suster diundang untuk memberikan keterangan atau klarifikasi kejadian yang sesungguhnya.
Pihaknya telah menyiapkan semua dokumen pendukung permintaan keterangan untuk memperjelas kasus bayi tertukar itu.
"Dimintai keterangan terkait peristiwa kejadian yang sesungguhnya. Waktu kejadian melahirkan dan pulang pada saat di rumah sakit setahun yang lalu," ungkapnya.
Berdasarkan informasi yang didapatkan Gregg, penyidik selanjutnya bakal memanggil pihak lain dari rumah sakit.
Update berita terbaru di Google News SURYAMALANG.com