Berita Viral

Trauma Siswi Magang Setelah Dibentak Istri Polisi, Takut Ketemu Orang, Gak Jadi Pramuniaga Lagi

Penulis: Sarah Elnyora
Editor: Adrianus Adhi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Siswi SMA yang kena bentak istri polisi (kanan), Luluk Sofiatul Jannah (kanan). Trauma siswi magang setelah dibentak istri polisi, takut ketemu orang, gak jadi pramuniaga lagi

Alhasil, siswi magang itu ditempatkan di bagian back office, bukan lagi sebagai pramuniaga.

"Siswi kami termotivasi. Saat ini, dia sudah mulai tenang. Dia kembali magang sejak Sabtu, kemarin. Instansi Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) setempat menangani dan mendampingi siswi kami," kata Juni. 

Siswi tersebut diketahui sosok yang baik dan juga berbakti kepada orang tua, sering membantu ibunya berjualan nasi.

Pihak sekolah telah mengambil tindakan hukum dengan mengirim somasi kepada Luluk, yang merupakan anggota Bhayangkari Polres Probolinggo. 

Sekolah meminta Luluk untuk mengunggah video permintaan maaf di media sosial.

"Kami melayangkan somasi ke Polres Probolinggo. Sebab, beliau (Luluk) adalah Bhayangkari Polres Probolinggo," kata jelas Juni, Humas SMKN 1 Probolinggo Rabu (5/9/2023).

"Kami tak menuntut banyak. Hanya permintaan maaf yang diunggah di media sosialnya saja. Sampai sekarang belum ada video permintaan maaf itu," sambungnya.

Baca juga: Derita Bayi 15 Bulan Dilindas Pajero 2 Kali, Kaki Bengkak dan Sulit Jalan, Pelaku Mau Lepas Tangan

Menurut Juni, siswi kelas XII tersebut sedang menjalani program magang selama enam bulan di pusat perbelanjaan Kota Probolinggo bersama dengan 29 temannya.

"Kebetulan ia ditempatkan magang di pusat perbelanjaan di Kota Probolinggo bersama 29 temannya. Kegiatan magang dimulai Juli. Siswi tersebut magang sebagai pramuniaga," ucapnya, Selasa (5/9/2023).

Program magang ini dimulai pada bulan Juli, dan siswi tersebut ditugaskan sebagai pramuniaga.

Juni menjelaskan kejadian ini terjadi sekitar seminggu yang lalu.

Pada saat itu, siswi tersebut sedang melayani pelanggan yang membeli perlengkapan anak kecil, dan sesuai dengan prosedur operasional standar (SOP) pusat perbelanjaan. 

Siswi tersebut harus menjelaskan kepada pelanggan, termasuk Luluk, tentang bagaimana barang dapat dibatalkan dan harus langsung dibawa ke kasir.

Hal ini dilakukan untuk mempermudah pembuatan laporan penjualan dan menghindari penempatan barang sembarangan oleh pelanggan.

Siswi tersebut sudah berusaha menjelaskan SOP pembatalan kepada Luluk, tetapi Luluk keliru memahaminya, seolah-olah merasa tersinggung.

Halaman
123

Berita Terkini