Masih beruntung pembalap asal Prancis itu masih bisa merasakan podium di tahun 2023.
Quartararo menilai kecepatan tertinggi (top speed) masih jadi masalah klasik buat Yamaha.
Power yang kurang berimbas pada evolusi sasis. Sebab pada bagian ini, Yamaha seolah belum bisa menyeimbangkannya.
"Top speed penting karena jika Anda tidak memiliki power, maka Anda tidak dapat menggunakan Aero yang lebih besar," jelas Quartararo.
"Ini adalah seusatu yang sangat penting, jadi ini adalah yang harus kita dapatkan kembali. Dulu di versi 2019 M1 sangat gila dan banyak membantu saya," tukasnya.
Kesulitan bersaing di tengah gempuran Ducati yang meroket, sangat memungkinkan Quartararo hengkang apalagi kontraknya akan habis pada 2024.
Jika Yamaha sampai kehilangan Quartararo, tentu itu adalah kerugian yang besar.
"Tentu saja, sebagai seorang pebalap, saya ingin kembali bersama Yamaha, untuk kembali meraih kemenangan. Kita telah berada di puncak, di titik terendah, dan saya ingin kembali ke puncak," kata Quartararo.
"Namun masalahnya adalah kita mempunyai waktu yang sangat, sangat singkat untuk melakukannya, terutama bagi saya sendiri untuk yakin bahwa ini adalah proyek yang unggul."
"Tentu, jika saya merasa tidak memiliki proyek unggulan dan harus pergi, tentu saja saya harus mengambil langkah itu. Tapi saya melihat Yamaha berusaha keras dan saya ingin sekali kembali ke puncak klasemen bersama mereka," ujar Quartararo