"Dikirimin sate oleh seorang wanita," kata Eko dilansir dari Tribun Jakarta.
Baca juga: Cinta Segitiga Berdarah Caleg DPR RI, Devara Putri Suruh Pacar Bunuh Indriana Dewi, Tak Mau Diduakan
Artikel TribunnewsBogor.com 'Chat Ngeri Wanita Usai Dibunuh Pacar Caleg di Bogor'.
Baca juga: Nasib Minimarket di Pesantren Aa Gym Disegel Satpol PP, Viral Dipakai Tempat Nongkrong Hingga Malam
Paket itu dikirim sebelum polisi datang ke rumah orang tua Indriana, Mohamad Roi dan Endang Tatik di kawasan Cipinang Besar Utara, Jatinegara.
"Polisi datang Selasa jam 07.00 WIB," jelas Eko.
Setelah paket makanan itu diterima, orang tua menerima pesan WhatsApp dari nomor Indriana.
"Isinya, 'Enak gak bu ? coba dimakan'," kata Eko
Akan tetapi Roi dan Tatik tak sempat menyantap sate tersebut.
"Waktu itu sudah malam, satenya gak dimakan," ungkap Eko.
Dirreskrimum Polda Jabar Kombes Surawan menerangkan Indriana pamit pergi ke Puncak Bogor bersama pacarnya.
"Pamitnya ke Puncak sama pacarnya," kata Kombes Surawan.
Nyatanya setelah diajak ngopi oleh Didot, Indriana diajak ke Bukit Pelangi.
"Dia berpura-pura ingin buang air kecil. Dari belakang dijerat pakai ikat pinggang oleh MR (eksekotor)" kata Surawan.
Setelah tewas, jasad Indriana dibawa ke Jakarta selama satu malam.
"Kemudian ke Cirebon, lalu mogok di Kuningan," jelas Surawan.
Mobil yang dipakai Didot dan Reza lantas ditowing ke bengkel kawasan Banjar.
"Karena khawatir jenazah dibuang di dekat bengkel," kata Kombes Surawan.
Surawan menekankan otak pelaku dari pembunuhan ini adalah Devara sebagai syarat bila Didot ingin berpacaran dengannya.
Ikuti saluran SURYA MALANG di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VaMBHbB3rZZeMXOKyL1e