Rangga biasanya mengedarkan uang palsu di akun Facebooknya.
Harga jualnya satu banding empat. Pembeli hanya modal Rp100 ribu bisa mendapat uang palsu sebanyak Rp400 ribu.
Penjualan itu dilakukan secara terang-terangan tanpa kode-kode.
Rata-rata pembeli uang palsu produksi Rangga orang-orang dari kota besar. Misalnya Malang Kota dan Surabaya.
Dia melayani pembeli online dengan sistem cash on delivery (COD).
Pembayaran diterima setelah uang palsu sudah sampai di pembeli.
Kapolsek Gubeng berharap masyarakat selalu waspada terhadap peredaran uang palsu. Bukan tidak mungkin uang palsu ada di sekitar kita.
Terlebih saat momen Ramadhan 1445 Hijriah saat ini yang umumnya setiap bulan Fitri perputaran jual beli di pasar, mall, dan sebagainya selalu meningkat. Ia berharap masyarakat setiap kali transaksi betul-betul memeriksa uang secara teliti.
"Bagi warga yang menemukan atau menerima uang palsu jangan ragu untuk segera melaporkan kepada pihak kepolisian," tandasnya.