Perampokan Maut di Gresik

Pihak Bank Berbela Sungkawa atas Kejadian Perampokan Agen di Kabupaten Gresik

Penulis: Frida Anjani
Editor: Frida Anjani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pihak Bank BRI Gresik Berbela Sungkawa atas Kejadian Perampokan Agen BRILink di Kabupaten Gresik

SURYAMALANG.COM - Belum lama ini terjadi perampokan maut di Gresik yang merenggut agen BRI Link bernama Wardatun Toyyibah (28).

Saat ini, kasus perampokan agen BRILink itu pun masih terus diselidiki oleh polisi. 

Terkait dengan adanya pemberitaan mengenai perampokan Agen BRILink Wardatun Thoyyibah hingga meninggal dunia, Pemimpin Cabang BRI Gresik Boedhi Winaryo menyampaikan hal-hal sebagai berikut:

1. Atas kejadian tersebut, BRI turut berbela sungkawa dan berduka cita atas berpulangnya almarhumah Wardatun Thoyyibah.

2. Agen BRILink merupakan mitra keagenan resmi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, yang menjalankan kegiatan layanan jasa perbankan dengan menggunakan perangkat yang difasilitasi oleh BRI. Dengan adanya kerja sama yang terjalin antara BRI dan Agen BRILink, maka BRI berkomitmen untuk senantiasa memberikan rasa aman dan nyaman bagi seluruh nasabah dalam menjalankan transaksi perbankan, baik di Unit Kerja BRI maupun di Agen BRILink seluruh Indonesia.

3. BRI terus melakukan edukasi kepada Agen BRILink mengenai cara menjaga keamanan dalam operasional dan transaksi, disamping para Agen harus terus waspada terhadap potensi kejahatan.

4. BRI menyerahkan kasus tersebut sepenuhnya kepada pihak berwajib guna menyelesaikan kejadian tersebut melalui saluran hukum dan berharap pelaku dapat segera ditangkap.

5. BRI berkomitmen untuk senantiasa memberikan rasa aman dan nyaman bagi seluruh nasabah dalam menjalankan transaksi perbankan, baik di Unit Kerja BRI maupun di Agen BRILink.

2 Kejanggalan Kasus Perampokan Maut Di Gresik

Perampokan maut di Gresik yang menewaskan seorang mama muda bernama Wardatun Toyyibah, Sabtu (16/3/2024) sudah memunculkan kejanggalan -kejanggalan. 

Setidaknya ada dua kejanggalan yang nampak dari fakta di lapangan dan kronologi perampokan maut di Desa Ima'an, Kecamatan Dukun, Kabupaten Gresik itu.

Kejanggalan pertama tak lepas dari fakta pengakuan suami korban, Mahfud (42) yang menyatakan tidak mengetahui adanya peristiwa maut yang merenggut nyawa istrinya.

Padahal saat kejadian suami korban diketahui berada di dalam rumah yang sama meski tidak di ruangan yang sama.

Kejanggalan kedua dalam peristiwa perampokan maut di Gresik itu adalah fakta di lokasi kejadian di mana jenazah korban langsung dimandikan oleh pihak keluarga sebelum polisi tiba.

Kondisi ini diungkap pihak Polres Gresik yang jadi kesulitan dalam melakukan olah TKP .

Halaman
123

Berita Terkini