Sosok Tito Pria Pengangguran Jadi Dokter Gadungan Vonis Hidup Pasien Sisa 2 Hari, Praktek 5 Tahun

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ingwy Tito pria pengangguran jadi dokter gadungan vonis hidup pasien sisa 2 hari, sudah buka praktek 5 tahun.

SURYAMALANG.COM, - Terungkap sosok Tito pria pengangguran jadi dokter gadungan berusia 39 tahun di Bekasi. 

Tanpa modal ilmu kedokteran pria bernama lengkap Ingwy Tito Bayu tersebut sudah beraksi selama 5 tahun dengan membuka praktek di klinik. 

Bahkan dokter gadungan, Ingwy Tito Bayu pernah memvonis hidup pasien hanya sisa 2 hari saja. 

Selama ini Tito membuka praktek di Klinik Pratama Keluarga Sehat, Perumahan Taman Cikarang Indah, Bekasi sejak tahun 2019. 

Selain itu, Ingwy Tito Banyu juga memakai nama Sunaryanto selama jadi dokter palsu. 

Baca juga: Kisah Suti Karno Si Doel Anak Sekolahan Amputasi Kaki Akibat Diabetes, Menyesali Gaya Hidupnya Dulu

Artikel Tribuntrends.com 'Pengakuan Korban Dokter Gadungan di Cikarang, Tidak Sesuai Prosedur'.

Baca juga: Sosok Irma Dewi Cewek Cantik Jadi Buronan Terseret Kasus Penggelapan, Fotonya Disebar Polisi Bantul

Kapolres Metro Bekasi Kombes Twedi Aditya Bennyahdi menjelaskan penangkapan yang dilakukan terhadap Tito.

"Kami mendapat informasi adanya diduga dokter tidak memiliki STR dan SIP lengkap. Tanggal 15 setelah mendalami dilakukan penangkapan pelau," kata Twedi Selasa (19/3/2024).

Menurut Twedi, pelaku membuka klinik untuk memperkaya diri karena selama ini Tito merupakan seorang pengangguran.

"Motif untuk kebutuhan ekonomi. Pelaku ingin mendapat uang secara cepat dan memperkaya diri serta dihargai orang," jelas Twedi.

Twedi menuturkan, Ingwy Tito Banyu alias Sunaryanto mengaku pernah sekolah kesehatan.

"Pernah sekolah sebentar. Sekolah kesehatan," jelas Twedi.

Baca juga: Viral Gadis Pura-pura Miskin Demi Konten, Akting Jadi Petani di Desa, Kini Berakhir Dipenjara

Baca juga: Kabar Rozy Mantan Suami Norma Risma yang Dulu Viral Selingkuh dengan Mertua, Mendadak Buat Pengakuan

Ingwy Tito Banyu alias Sunaryanto, dokter gadungan di Cikarang Bekasi (Instagram @cikarangdaily/Kompas.com/ Firda Janati)

Untuk melancarkan aksinya dan meyakinkan pasien juga anak buah, Ingwy Tito Banyu membeli alat-alat kesehatan lewat toko online.

"Belanja online," imbuh Twedi.

Ingwy Tito Banyu mengaku melancarkan penipuan sebagai dokter gadungan seorang diri dan sengaja membuka lowongan kerja untuk merekrut karyawan. 

Tak ayal, lima tahun menjadi dokter gadungan, Ingwy Tito Banyu sudah punya tiga orang karyawan yang bekerja di Klinik Pratama Keluarga Sehat.

"Saya sendiri," jelas Twedi.

Saat melayani pasien, menurut Kapolsek Cikarang Selatan Kompol Rudi Wiransyah, Ingwy Tito Banyu membuat resep dokter berdasar hasil pencarian di internet.

"Melalui searching internet," imbuh Rudi Wiransyah. 

Baca juga: Banyak Rumah Terbelah di Pulau Bawean, Luluh Lantak Akibat Gempa Berkali-kali Berjarak 30 Km

Artikel Kompas.com 'Polisi Tangkap Dokter Gadungan di Bekasi, Praktik sejak 2019'.

Baca juga: Perampokan dan Pembunuhan di Desa Mangliawan Kabupaten Malang, Adik-Kakak Meninggal dan Terluka

Meski bukan dokter yang bisa mendiagnosis penyakit, Ingwy Tito Banyu memutar otak agar kliniknya tetap didatangi pasien.

Ingwy Tito Banyu bahkan membohongi pasien dengan memberi vonis usia pasien sisa 2 hari lagi bila tak berobat kepadanya.

"Dia divonis dua hari meninggal kalau tidak berobat ke dia," jelas Rudi Wiransyah.

Pengakuan Pasien Korban Tito

Seorang ibu bernama Yuli (33) menceritakan pengalaman anaknya ditangani Ingwy Tito Bayu.

Yuli mengatakan, kala itu mendatangi Klinik Pratama Keluarga Sehat untuk menemani putranya berobat karena ada benjolan di dekat telinga.

"Pengalaman pernah (jadi korban), anak saya (diperiksa). Anak saya dulu sering bengkak di sininya (telinga), terus berobat di klinik pratama, katanya harus dibelek (bedah) tanpa dibius," jelas Yuli saat dikonfirmasi wartawan, Jumat (22/3/2024).

Yuli sempat berpikir pada saat itu kalau tindakan pembedahan yang dilakukan Tito di luar prosedur kesehatan.

Akan tetapi Yuli tetap melanjutkan pengobatan anaknya karena tidak ada pilihan lain pada saat itu sebab klinik Tito merupakan klinik terdekat dari rumahnya.

"Enggak sesuai prosedur seharusnya kalau pembelekkan itu kan harus ada pembiusan disuntik gitu, ini mah enggak, langsung. Bocahnya kejer (menangis)," imbuh Yuli.

Baca juga: BMKG Karangkates Berharap Gempa Tuban Tidak Berefek ke Zona Subduksi di Malang Selatan

Baca juga: Gempa Bumi di Tuban Terasa Hingga Kalimantan dan Jakarta, Tidak Berpotensi Tsunami

Pengobatan tersebut pun menjadi pengalaman pertama dan terakhir untuk Yuli dan setelah itu enggan berobat lagi di klinik Tito.

Selain karena prosedurnya yang dirasa "aneh", Yuli juga menilai biaya pengobatan di klinik Tito lebih mahal daripada klinik lainnya.

"Enggak (berobat lagi), sekali itu doang. Mahal juga, jadi enggak sesuai, enggak gimana ya, pokoknya lebih mahal tarifnya dari pada (klinik) yang lain," jelas Yuli.

Kini, Yuli bersyukur dengan terungkapnya Tito sebagai dokter gadungan berharap tidak ada lagi kasus serupa.

"Alhamdulillah lah ya terbongkar. Semoga saja enggak ada lagi dokter palsu yang lain deh," tandas Yuli. 

Adapun penangkapan pelaku berawal dari adanya laporan warga yang curiga dengan kredibilitas Ingwy Tito Bayu.

"Hari Selasa, 12 Maret 2024, Tim Reskrim Polsek Cikarang Selatan mendapatkan informasi adanya diduga dokter yang tidak memiliki STR dan SIP lengkap di Klinik Pratama Keluarga Sehat," jelas Kapolres Metro Bekasi Kombes Twedi Aditya Bennyahdi. 

Dari laporan itu, lanjut Twedi, polisi melakukan penyelidikan mendalam sampai akhirnya pelaku ditangkap di klinik tersebut.

"Tanggal 15 itu setelah kami dalami, kami melakukan penangkapan pelaku di lokasi kliniknya," papar Twedi.

Ingwy Tito Bayu dipastikan bukan berprofesi sebagai dokter setelah polisi mendalami bersama IDI Kabupaten Bekasi dan Dinkes Kabupaten Bekasi.

"Memang benar pelaku tidak memiliki SIP dan tidak terdaftar sebagai dokter," jelas Twedi.

Dari keterangan Twedi, dokter gadungan itu ditangkap polisi di kliniknya Perum Taman Cikarang Indah Blok F 20 No 6 Ciantra, Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi.

"Pelaku diamankan pada hari Jumat tanggal 15 Maret 2024, sekiranya pukul 19.30 WIB di Klinik Prataman Keluarga Sehat," jelas Twedi Selasa (19/3/2024).

Twedi menuturkan sudah banyak warga Bekasi yang menjadi korban "pengobatan" abal abal Tito.

"Korbannya ada beberapa masyarakat karena (klinik ITB) sudah beroperasi dari 2019 sampai 2024," tutur Twedi.

Twedi menuturkan, polisi masih mendalami dan mencari tahu jumlah pasien yang telah diobati oleh ITB dengan menyita sejumlah dokumen dan rekam medis.

Ikuti saluran SURYA MALANG di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VaMBHbB3rZZeMXOKyL1e

Berita Terkini