SURYAMALANG.COM, GRESIK - Peristiwa perampokan maut di GresiK yang menewaskan korban Wardatun Toyyibah (28) pada Sabtu (16/3/2024) masih belum terungkap.
Di saat kasus perampokan yang disertai pembunuhan sadis pada korban yang merupakan agen perbankan itu belum terbuka, warga Desa Ima'an, Kecamatan Dukun, Kabupaten Gresik kembali dikejutkan dengan kematian misterius.
Baca juga: Polisi Akui TKP Kasus Perampokan Maut Gresik Sudah Berubah dan Menyulitkan Penyelidikan
Seorang pemuda setempat bernama Sobikhul Alim (20) ditemukan tewas di tengah ladang jagung Desa Wotan, Panceng Gresik pada , Selasa (26/3/2024).
Belakangan diketahui jika pemuda yang ditemukan tewas itu sempat diperiksa oleh polisi sebagai saksi terkait kasus perampokan maut di Desa Ima'an, Kecamatan Dukun, Kabupaten Gresik.
Tak urung warga desa Ima'an, Kecamatan Dukun kini diliputi dua kasus kematian misterius dua warganya hanya dalam kurun waktu 10 hari.
Terkait kondisi ini pihak Polres Gresik meminta masyarakat untuk tidak berasumsi dan tidak menghubung-hubungkan kedua kasus.
Polisi masih mendalami guna mengungkap kedua kasus itu.
Kanit Resmob Sat Reskrim Polres Gresik Ipda Komang Andhika meminta masyrakat sabar menunggu, polisi tengah berupaya menggali fakta-fakta yang ada untuk membongkar kedua kasus itu.
"Kita minta warga jangan berasumsi ataupun menduga-duga. Biarkan kita mencari fakta-fakta. Karena waktu kejadian itu (Dugaan Perampokan), kita cuma berupaya gali informasi ke yang bersangkutan sebagai upaya lidik di lapangan," tegas Komang, Selasa (26/3/2024).
Kasus 1 : Perampokan Maut
Seperti diketahui, warga Desa Ima'an, Kecamatan Dukun, Kabupaten Gresik dikejutkan dengan peristiwa pembunuhan sadis di pagi hari pada Sabtu (16/3/2024).
Mahfud (42) menpatai tewas bersimbah darah di dalam kamarnya .
Mahfud yang semula menduga istrinya bunuh diri, mendapati uang di dalam lemari senilai Rp 160 juta hilang.
Dari situlah disimpulkan jika sang istri, Wardatun Toyyibah (28) tewas dibunuh pencuri atau perampok yang menytroni rumahnya.
Suami korban menduga sang istri ditikam karena mengetahui aksi pelaku yang masuk rumah hingga ke dalam kamar.
Mahfud sendiri mengaku tidak mengetahui sama sekali peristiwa saat perampok masuk hingga istrinya tewas.
Ia menyebut tidak tidur di daam kamar saat peristiwa maut itu terjadi.
Kala itu istrinya tidur bersama anaknya yang masih usia 2,5 tahun,yang selamat dalam peristiwa itu.
Dari hasil autopsi diketahui jika korban Wardatun Toyyibah (28) dihabisi pelaku dengan cara sadis.
Pelaku perampokan melakukan pembunuhan sadis dengan melepaskan empat tusukan ke tubuh korban.
"Ada empat luka tusuk, di leher bagian depan dua, di dada satu, dan satu di leher bagian belakang," ujar Kasatreskrim Polres Gresik AKP Aldhino Prima Wirdhan, Sabtu (16/3/2024).
Dari empat luka tusuk tersebut, lanjutnya, yang membuat korban mengalami kematian karena luka tusuk di bagian dada.
"Yang mematikan karena luka tusuk di dada, itu mengenai ulu hati dan menembus ke jantung," tambahnya.
Hasil olah TKP, polisi mengamankan satu sarung golok yang ditemukan di kasur milik korban.
"Barang bukti yang kita amankan ada sarung golok yang dicurigai milik pelaku yang tertinggal di kamar korban," terang Aldhino.
Baca juga: 2 Kejanggalan Kasus Perampokan Maut Di Gresik, Suami Tak Tahu dan Jenazah Langsung Dimandikan
Sejauh ini belum ada informasi pengungkapan kasus perampokan yang disertai pembunuhan sadis itu.
Polisi mengalami kesulitan untuk melacak jejak pelaku dari Tempat Kejadian Perkara (TKP) karena TKP yang telah 'rusak' saat polisi tiba.
Saat polisi tiba, kondisi jenazah korban sudah dibersihkan oleh pihak keluarga.
Jasad korban sudah disemayamkan dengan ditutup kain jarit ketika polisi tiba.
Pihak keluarga juga telah membersihkan kondisi kamar tempat korban dibunuh.
Berdasarkan pengakuan suami korban,Mahfud, keluarganya, kakak Mahfud yang mengangkat jasad korban dari kamar.
Ibu Mahfud juga mengaku membersihkan darah yang berceceran di tubuh korban, di kasur dan kamar korban yang merupakan TKP kasus perampokan dan pembunuhan itu.
Poilisi telah memriksa sejumlah saksi dalam kasus ini, tapi belum terungkap siapa pelakunya.
Kasus 2 : Pemuda Tewas Diracun
Belum tuntas pengungkapan kasus perampokan maut, warga desa Imaan , kecamatan DUkun Gresik sudah dikejutkan lagi dengan kematian warga setempat yang misterius.
Pemuda warga desa Imaan bernama Sobikhul Alim, ditemukan tewas di lahan jagung, Desa Wotan, Panceng Gresik, Selasa (26/3/2024).
Jasad korban ditemukan petani dalam kondisi terlentang mengenakan sarung warna merah dan jaket warna hijau dengan posisi terlentang membujur. Posisi kepala di atas batu.
Tidak jauh dari mayat korban, ada gubuk dan sepeda motor Honda Supra Nopol W 6858 GZ milik korban dan sebuah botol bekas air mineral.
Kapolsek Panceng Iptu Nasukha membenarkan kejadian tersebut, bahwa dari informasi masyarakat ada penemuan mayat, sekira pukul 06.00 WIB,
Dari hasil autopsi, polisi tidak menemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada jasad Sobikhul Alim.
Kanit Resmob Satreskrim Polres Gresik Ipda Komang Andhika Haditya Prabu menegaskan dari hasil autopsi, tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.
Yang jelas, korban meninggal karena kekurangan oksigen.
Guna memastikan itu, pihaknya telah mengambil beberapa organ tubuh korban, untuk dilakukan tes laboratorium forensik di Polda Jatim.
"Saat ini kita sudah lakukan tes lab. Untuk sementara memang karena Asfiksia atau masalah sistem pernapasan sehingga mengalami kekurangan oksigen," jelasnya, Rabu (27/3/2024).
Nah, hasil tes lab yang dilakukan pihak kepolisian, korban mengalami kekurangan oksigen karena mengalami keracunan.
Polisi masih belum memastikan jenis racun yang diminumnya hingga meninggal dunia.
"Untuk racunnya kita belum tau jenisnya. Masih menunggu hasil laboratorium forensik,' tambah Komang.
Komang juga masih belum bisa memastikan apakah kematian Sobikhul karena pembunuhan atau bunuh diri.
Pihaknya masih melakukan penyelidikan penyebab korban meminum racun tersebut.
"Masih dalam penyelidikan. Termasuk penyebab korban minum racun tersebut. Apakah minum sendiri atau sengaja di racuni. Itu perlu penyelidikan lebih dalam," pungkas Komang.
Korban Sobikhul Alim (20) ternyata merupakan salah satu saksi kasus pembunuhan di Desa Ima'an, Gresik.
Korban sempat dimintai keterangan polisi sebagai saksi dalam kasus pembunuhan disertai perampokan agen bank plat merah Gresik di Desa Ima'an, Dukun Gresik. (Kasus 1)
"Kami hanya minta keterangan terhadap yang bersangkutan. Cuman ngobrol-ngobrol saja tidak sampai masuk berita acara pemeriksaan (BAP)," ujar Kanit Resmob Sat Reskrim Polres Gresik Ipda Komang Andhika, Selasa (26/3/2024).
Lebih lanjut, terungkap jika korban bukan lah saksi kunci yang mengetahui langsung aksi perampokan.
Saat dimintai keterangan oleh polisi, Sobikhul mengaku tidak mengetahui perampokan yang menewaskan Wardatun Toyibah dengan luka 4 tusukan tersebut.
"Jadi bukan saksi langsung yang mengetahui kejadian. Hasil pemeriksaan nihil informasi," jelasnya.
Komang menegaskan bahwa korban bukanlah saksi kunci maupun saksi yang mengetahui aksi dugaan perampokan.
Apalagi sampai beredar bahwa korban merupakan kompolotan perampokan di Desa Ima'an beberapa waktu lalu.
"Kita minta warga jangan berasumsi ataupun menduga-duga. Biarkan kita mencari fakta-fakta. Karena waktu kejadian itu (Dugaan Perampokan), kita cuma berupaya gali informasi ke yang bersangkutan sebagai upaya lidik di lapangan," tegas Komang.
Saat ini polisi bersama tim forensik RSUD Ibnu Sina sedang melakukan autopsi. Hal itu untuk mengetahui penyebab kematian Sobikhul Alim.
"Kita tunggu hasil autopsi keluar untuk mengetahui penyebab kematiannya," pungkas Komang.