SURYAMALANG.COM, GRESIK - Tradisi Ambengan di Kabupaten Gresik menjadi salah satu tradisi yang khas yang ditemui saat lebaran
Tradisi Ambengan kembali digelar dalam Idul Fitri 1445 Hijriah
Setelah berpuasa ramadan satu bulan ramanya, tradisi yang masih dijalankan secara turun temurunitu kembali digelar .
Tradisi Ambengan yang digelar setelah salat Idul Fitri masih dijaga dengan baik oleh sebagian besar masyarakat Gresik.
Ambengan sendiri berasal dari Ambeng yang artinya sego lengser (Nasi dalam nampan).
Setiap rumah akan membawa ambeng yang berisi lauk pauk (ikan, ayam, dan lain-lain) dan juga nasi.
Nasi tersebut kemudian diletakkan pada sebuah lengser atau nampan berukuran besar.
Para warga ramai berbondong-bondong ke Masjid atau Musala dengan membawa Ambeng.
Di sana mereka kemudian akan membaca do'a bersama yakni bacaan tahlil.
Selanjutnya warga akan saling bertukar makanan dan menyantapnya secara bersama-sama.
Hal tersebut menjadi wujud kerukunan dan rasa syukur warga usai melaksanakan ibadah puasa Ramadan.
"Sebelum di makan bersama, tokoh masyarakat desa setempat memimpin bacaan doa. Sebagai ungkapan syukur lalu makan bareng," ujar Khidir, Kamis (11/4/2024).
Tujuan diadakan tradisi unik Ambengan yakni sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT atas segala karunia yang di berikan.
Hal yang sama diungkapkan Rosyid, tradisi Ambengan mengandung Nilai religius, dalam bentuk rasa syukur kepada Tuhan usai melakukan ibadah puasa.
Ambeng tersebut juga disertai dengan membawa uang selawat atau sedekah seikhlasnya. Uang selawat disisipkan diatas makanan.
"Nanti sisa Ambeng bisa dibawa pulang untuk keluarga," tutup Rosyid.