Suami dari Zainab (35) itu mengaku berniat memenuhi nazar yang sudah lama dia janjikan bersama sang istri.
Warga Desa Dharma Camplong, Kecamatan Camplong, Kabupaten Sampang, Jawa Timur itu menceritakan awal pertemuannya dengan calon besan hingga nazar itu bermula.
Zahri mengungkap pernah bertemu dengan familinya Moh Zahri dan Zulaiha di Mekkah.
Pertemuan itu terjadi saat kedua pasutri tersebut melaksanakan ibadah haji 8 tahun yang lalu.
Lantaran, tak ingin putus silaturahmi usai puluhan tahun tak bertemu, kedua pihak pun sepakat untuk tetap berhubungan dengan cara menjodohkan anak-anak mereka.
"Di Baitullah, kami bernazar bahwa anak saya akan dijodohkan dengan anak famili saya yang bertemu di Mekkah 8 tahun yang lalu," ujar Zahri saat ditemui di rumahnya, Senin (22/4/2024).
Zahri mengenang, saat itu istrinya sedang hamil tua, begitu pula dengan Zulaiha.
Setelan tiba waktu persalinan, keduanya memutuskan pulang ke kampung halaman setelah menjadi tenaga kerja Indonesia (TKI) Arab Saudi sebagai pelayan jemaah haji.
Setelah melahirkan, Zainab kembali lagi ke Arab Saudi dan anak diasuh oleh adik kandungnya, Nikmah (31).
"Sejak lahir itu, anak saya sudah dianggap menantu oleh calon besan saya karena anak saya perempuan, sedangkan anak calon besan saya laki-laki," kata Zahri.
Sejak pertunangan tidak resmi itu, keluarga besan sering mengirimkan berbagai jenis pakaian kepada anak Zahri, terutama saat menjelang Lebaran.
"Semua pemberian dari besan diberikan kepada anak saya yang sehari-hari diasuh adik ipar saya. Sedangkan saya dan istri melanjutkan pekerjaan di Mekkah," lanjut Zahri.
Seiring berjalannya waktu, keluarga calon besan ingin meresmikan pertunangan anaknya.
Zahri melanjutkan, dalam acara pertunangan yang dilakukan pada Kamis (18/4/2024), jumlah keluarga besan sebanyak 70 orang laki-laki dan perempuan.
Padahal, menurut rencana hanya ada 20 orang yang akan datang.