Berita Viral

Nasib Kepsek Diperas Oknum Mengaku Pengawas Dana Bos di Magetan, Difitnah Pungli Soal Seragam

Penulis: Frida Anjani
Editor: Frida Anjani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Nasib Kepsek Diperas Oknum Mengaku Pengawas Dana Bos di Magetan, Difitnah Pungli Soal Seragam

Mereka melakukan hal serupa.

Empat pelaku itu mengisi buku tamu. Mereka mencatut nama wartawan dan seorang pengusaha ternama di Magetan.

“Mereka ngaku habis dari MAN, kayaknya karena tidak dapat uang kemudian ke sini. Di buku tamu yang tercatat nama pegusaha dan wartawan di Magetan, karena saya kenal mereka,” ucap Giana.

Kisah Lain

Kepala Sekolah lain menunjukkan kegigihannya bekerja meskipun kesulitan mendapatkan murid.

Kepsek SMPN di Madiun menceritakan beratnya mendapatkan murid dalam seleksi PPDB 2024.

Apalagi, sekolah tempatnya mengajar itu berlokasi terpencil dan tak terjamah.

Sekolah menengah pertama (SMP) negeri yang berada di pinggiran Kabupaten Madiun, Jawa Timur, mengalami nasib miris saat seleksi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2024.

Letak sekolah berada pelosok dan kalah bersaing dengan sekolah lain menjadikan SMP Negeri Satu Atap Gemarang sepi pendaftar siswa baru.

Hingga Selasa (2/7/2024), SMPN Satu Atap yang berada di Dusun Tungu, Desa Batok, Kecamatan Gemarang, Kabupaten Madiun, ini hanya mendapatkan empat siswa baru pada PPDB 2024.

Kepala Sekolah pun menceritakan bagaimana beratnya persaingan mendapatkan anak didik baru meskipun ada sistem zonasi.

Padahal, sekolah sudah menyiapkan kuota 32 pendaftar.

Kepala SMP Negeri Satu Atap Gemarang Bambang Sugiarto yang dikonfirmasi, Selasa (2/7/2024), seperti dikutip dari Kompas.com, Rabu (3/7/2024) menyatakan penyebab sepinya pendaftar siswa baru lantaran letak geografis sekolah berada di pelosok.

“Untuk jumlah pendaftar SMPN Satu Atap Gemarang dari jalur afirmasi dua orang dan zonasi ada dua orang. Jadi pendaftar sementara ada sejumlah empat orang. Faktor utama (sepi pendaftar) letak geografis (sekolah) terpencil dan jauh,” kata Bambang.

Tak hanya itu, kata Bambang, sepi peminat siswa baru di sekolahnya lantaran kalah bersaing dengan sekolah lain.

Halaman
123

Berita Terkini