“Berangkat pulang ke rumah sakit, sendiri, naik motor,” kata Toro ditemui baru-baru ini melansir Kompas.com (grup suryamalang), Senin (2/8/24).
Toro harus cuci darah (Hemodialisis atau HD) dua kali dalam satu minggu di RSU Rizki Amalia Temon.
Hemodialisis adalah proses pembersihan darah dengan menggunakan mesin dialisis.
Terdapat sejumlah bekas luka di lengan kanan dan kirinya, tanda menanam AV-Shunt sebagai akses aliran bagi HD.
Akses yang berfungsi baik terdapat di lengan atas kiri, membentuk pembuluh darah yang meliuk-liuk besar.
Semua berawal karena kedua ginjal Toro bermasalah.
Toro mulai merasa tidak baik-baik saja, enam tahun lalu ketika suatu pagi bangun tidur dan tubuhnya terasa berat, tidak enak badan, letih, lemas dan sesak napas.
Lalu seorang teman di laboratorium rumah sakit menyarankan Toro periksa.
Toro akhirnya memeriksakan diri dan didapati kreatinin 16,7 miligram per desiliter (mg/dL) dalam urine.
Ini sangat jauh dari kadar kreatinin normal pada tubuh manusia.
Dilansir dari laman MedicineNet, kadar kreatinin normal pria dewasa sekitar 0,6-1,2 mg/dL, sementara untuk wanita dewasa 0,5-1,1 mg/dL.
Kreatinin merupakan produk limbah hasil metabolisme dalam tubuh.
Ginjal menjaga kadar kreatinin dengan menyaringnya untuk tetap normal dan tidak berubah.
Kadar kreatinin tinggi menunjukkan adanya gangguan atau kerusakan fungsi ginjal.
Ini vonis berat bagi seorang pekerja keras.