SURYAMALANG.COM , BLITAR - Pertandingan Arema FC di stadion Soepriadi, Kota Blitar dipastikan tak akan membuat sekolah-sekolah diarahkan menjadi sekolah daring lagi di lanjutan kompetisi Liga 1 mendatang.
Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Blitar sudah mengevaluasi penerapan sistem belajar daring dari rumah bagi para siswa saat pertandingan Arema FC digelar di Kota Blitar pada 12 Agustus 2024 lalu dan diambil kesimpulan jika kebijakan demikian tidak akan diterapkan lagi.
Baca juga: Julian Guevara Kembali Merumput Usai Cedera Parah di Kepala, Kans Main di Laga Persib Vs Arema FC
Seperti diketahui, saat pertandingan perdana Arema FC vs Dewa United di Stadion Soepriadi, Sekolah-sekolah di kota Blitar diarahkan untuk menerapkan sekolah daring.
Jadi saat itu para siswa di kota Blitar belajar di rumah.
Dinas Pendidikan menyatakan, dari hasil evaluasi, belum ada rencana kembali menerapkan pembelajaran daring dari rumah bagi siswa di pertandingan selanjutnya Arema FC di Stadion Soepriadi, Kota Blitar.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Blitar, Dindin Alinurdin mengatakan penerapan pembelajaran daring dari rumah berikutnya bagi siswa menyesuaikan kondisi dan kebutuhan di tiap sekolah.
Terutama, sekolah yang lokasinya berdekatan dengan Stadion Soepriadi akan diterapkan sistem pembelajaran tatap muka dengan jam terbatas atau sistem pembelajaran daring dari rumah.
"Sementara, sampai saat ini, berdasar evaluasi pertandingan sebelumnya, belum ada rencana penerapan pembelajaran daring kembali pada saat pelaksanaan pertandingan sepak bola berikutnya," kata Dindin, Selasa (20/8/2024).
Dikatakan Dindin, penerapan pembelajaran daring dari rumah bagi ketika pertandingan perdana Arema FC di Stadion Soepriadi pada Senin (12/8/2024), juga bagian melaksanakan sistem belajar dengan memanfaatkan teknologi informasi.
Menurut Dindin, ada beberapa catatan yang menjadi bahan evaluasi dari penerapan pembelajaran daring dari rumah secara serentak di semua sekolah ketika pertandingan Arema FC.
Beberapa catatan yang menjadi bahan evaluasi penerapan pembelajaran daring, yaitu, pembelajaran daring dari rumah masih dianggap sebagai libur sekolah.
Lalu, peralatan seperti ponsel maupun laptop untuk pembelajaran daring dari rumah tidak semua dimiliki siswa maupun wali murid.
Biaya kuota internet untuk pembelajaran daring juga menjadi beban bagi para orang tua.
"Selain itu, juga terkait keterbatasan Sarpras di sekolah. Belum semua sekolah kondisi Sarpras-nya siap untuk pembelajaran daring. Untuk itu, ke depan pembelajaran daring tidak harus dari rumah, tapi di sekolah juga bisa dilakukan daring," ujarnya.
Baca juga: Arema FC Paceklik Gol di Liga 1 2024, Laga Lawan Persib Bandung Bakal Jadi Ajang Pembuktian
Seperti diketahui, Dinas Pendidikan Kota Blitar menerapkan pembelajaran daring di semua lembaga pendidikan baik negeri dan swasta mulai jenjang PAUD, TK, SD dan SMP saat pertandingan Arema FC vs Dewa United di Stadion Soepriadi, pada Senin (12/8/2024).