Pilwali Kota Malang 2024

Pasangan Nomor Urut 2 Pilwali Kota Malang Sam HC dan Ganis Tawarkan Program Puskesmas Mental

Penulis: Benni Indo
Editor: Dyan Rekohadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Heri Cahyono dan Ganisa Pratiwi Rumpoko di kantor Harian SURYA Malang, Selasa (8/10/2024)

SURYAMALANG.COM, MALANG - Pasangan nomor urut 2, Heri Cahyono dan Ganisa Pratiwi Rumpoko mengusung program Puskesmas Mental.

Program ini ditawarkan kepada publik Kota Malang melalui Pilkada 2024 yang saat ini masuk masa kampanye. 

Dijelaskan Sam HC, sapaan Heri Cahyono, Puskesmas Mental akan melayani masyarakat yang membutuhkan dukungan mental.

Kata Sam HC, isu kesehatan mental merupakan hal penting yang harus mendapatkan perhatian serius dari pemerintah.

Sam HC meyakini, mental yang sehat akan membentuk jiwa yang sehat juga.

Kata Sam HC, program Puskesmas Mental adalah ide kreatif yang mereka ciptakan untuk meningkatkan layanan kesehatan masyarakat.

Belakangan, banyak diketahui kasus bunuh diri di Kota Malang. Kasus-kasus itu terjadi diduga karena kondisi mental yang tidak stabil. 

"Karena dari jiwa yang bagus, maka raganya juga akan bagus. Ini kalau bukan orang kreatif, tidak mungkin bikin program seperti itu. Bukan tidak populer, tapi ini perkembangan era karena banyak orang stres. Mohon maaf di Kota Malang ini banyak fenomena bunuh diri. Salah satunya kami hadirkan program kesehatan mental. Tidak hanya orangtua, tapi keseluruhan, justru anak-anak muda," terangnya.

Ide itu muncul justru bukan karena anak-anak muda.

 Sam HC mengatakan, ide itu muncul melihat fenomena yang berkembang pada ibu-ibu rumah tangga.

Dikatakan Sam HC, banyak ibu rumah tangga yang memendam pikiran namun tidak bisa mengeluarkannya. Alhasil, membuat mereka mengalami gangguan mental.

"Namun pada akhirnya semua usia juga bisa menikmati program ini nantinya," terang Sam HC, Selasa (8/10/2024).

Puskesmas Mental akan tetap memanfaatkan keberadaan Puskesmas yang ada di Kota Malang saat ini.

Di Puskesmas tersebut, akan dibuka layanan konsultasi kesehatan mental.

Selain membuka layanan di Puskesmas, Sam HC juga mengatakan akan lakukan jemput bola yang dilakukan langsung oleh dokter.

"Kami juga akan datangi rumah-rumah warga, nanti para dokter yang akan ke sana," ungkap Sam HC saat berbicara di program Mata Lokal Memilih, Harian SURYA.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kota Malang, Meifta Eti Winindar menyatakan, kesehatan mental ringan bisa memicu gangguan jiwa yang sangat parah.

Menurutnya, Pemerintah Kota Malang telah melakukan sejumlah langkah untuk mengurangi potensi gangguan jiwa masyarakat.

"Kami sangat rajin sosialisasi agar gangguan jiwa tidak terjadi. Ya gangguan jiwa berat itu awalnya juga kesehatan mental yang ringan, jadi kami betul-betul memperhatikan," katanya.

Sejak akhir pertengahan September 2024, jumlah orang gangguan jiwa yang dipasung di Kota Malang telah habis.

Pasien terakhir dievakuasi ke RS Radjiman Wediodiningrat di Lawang, Kabupaten Malang.


Pemerintah Kota Malang membutuhkan upaya yang cukup besar untuk meyakinkan keluarga dan lingkungan di sekitar tempat tinggal pasien. Meifta menegaskan, dengan tidak adanya kasus pemasungan di Kota Malang, ia cukup optimis kasus serupa tidak akan terjadi lagi ke depan.


"Jadi memang nol kasus dan kami berharap tidak terjadi lagi pemasungan. Kita posisikan para pasien itu sebagai seorang manusia, kita tetap memanusiakan mereka. Jangan dipasung," tegasnya. (Benni Indo)

Berita Terkini