Maling Mobil Ditembak Mati

Rekam Jejak Maling di Surabaya Ditembak Mati, Viral Bawa Jimat Kebal Peluru dan Nyaris Bunuh Polisi

Penulis: Luhur Pambudi
Editor: iksan fauzi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anggota Polda Jatim membawa jenazah maling mobil di Kota Surabaya berinisial SO ke kamar mayat RS Bhayangkara Surabaya, Rabu (13/11/2024). Terungkap rekam jejak SO yang pernah viral bawa jimat kebal peluru dan nyaris membunuh anggota polisi Mojokerto pada 2017.

SURYAMALANG.COM, SURABAYA- Berikut ini rekam jejak maling di Surabaya spesialis curi mobil yang ditembak mati oleh anggota Jatanras Polda Jatim, Rabu (13/11/2024) dini hari.

Rupanya, anggota komplotan maling mobil yang menyasar warga di Kota Surabaya itu pernah viral bawa jimat kebal pelurus.

Tak hanya itu, maling mobil berinisial SO berusia 27 tahun itu juga pernah nyaris membunuh anggota polisi Mojokerto pada 2017.

Aksi kejam SO dan membahayakan masyarakat itu pun membuat polisi memilih menembak mati Ketika beraksi mencuri mobil menggunakan bom bondet.

Bom bondet itu dipakai sebagai senjata untuk melukai polisi yang mengincarnya sekaligus memperlancar aksi kriminalnya.

Pelaku SO tak segan bakal melemparkan bom rakitan tersebut ke arah petugas kepolisian yang berusaha menyergapnya di jalanan.

Bahkan, SO berpotensi tega melukai korban yang sedang memergoki aksinya.

Kasubdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim AKBP Arbaridi Jumhur mengatakan SO merupakan penjahat kambuhan.

Baca juga: BREAKING NEWS : Polisi Tembak Mati Maling Mobil Bersenjata Bom Bondet di Sidoarjo

Baca juga: Sosok Maling Mobil yang Tewas Ditembak Anggota Polda Jatim, Pernah Ditembak 4 Kali Tetap Lolos

SO pernah ditangkap sebanyak tiga kali oleh polisi, terutama jajaran Polda Jatim.

Ia menyebutkan SO ditangkap pertama kali pada 2015.

Sosok pepaku SO dianggap oleh Jumhur sebagai otak atau team leader komplotan maling mobil sadis bersenjatakan bahan peledak bom bondet.

"S itu ditangkap mulai tahun 2015 sudah mulai. Pak Fauzi pernah menangkap, dia melakukan perlawanan kabur, terus ditembak kena kaki dan tangan dia ngaku sendiri saat ditangkap," katanya di Gedung Bidang Humas Mapolda Jatim, pada Rabu (13/11/2024).

Bahkan yang bikin geleng-geleng kepala, beberapa kali penangkapan yang dilakukan Anggota Tim Jatanras Polda Jatim, SO seperti kebal dengan tembakan petugas.

Beberapa kali, SO lolos dari sergapan petugas kepolisian meskipun telah ditembak pada beberapa bagian anggota tubuhnya.

Hal tersebut dibuktikan dari adanya dokumentasi video konferensi pers yang dilakukan Anggota Tim Jatanras Polda Jatim atas SO pada 2022.

Jumhur menerangkan, SO bersaksi secara langsung menjawab rentetan pertanyaan awak media terkait apa yang terjadi pada kondisi tubuhnya tak kunjung tumbang meskipun ditembak petugas berkali-kali.  

Bahkan, saat dicecar mengenai jimat atau amalan doa yang dirapalkannya, sehingga membuatnya kebal. SO terus menerus berkelit menampiknya.

"Iya ada rekamannya, nanti saya bagi. Zamannya pak lintar, dia diwawancarai teman teman media; mengaku sudah ada 6 tembakan keluar masuk penjara sudah 4 kali," pungkasnya.

Sementara itu, Kanit III Subdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim Kompol Eko Cipto Mangko mengatakan, SO pernah melempari bondet anggota kepolisian Polres Mojokerto, bernama  Aiptu Mukiyi pada tahun 2017 silam.

Sabtu (25/2/2017) dini hari silam, Mukiyi anggota Resmob Polres Mojokerto yang masih berpangkat Aiptu kala itu, dilempari bom bondet oleh komplotan SO Cs hingga terluka parah pada bagian paha, saat berpatroli di wilayah Desa Lolawang, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto.

Mulanya, ditengah aktivitas patroli, Mukiyi mendapati tiga orang komplotan SO Cs sedang berboncengan satu motor sembari membawa senjata tajam, berkeliling di kawasan tersebut, pukul 03.30 WIB.

Saat dibuntuti ternyata para komplotan tersebut menyadari kehadiran Mukiyi. Tak pelak, ketiga pelaku menggeber kencang motornya. Lalu berupaya melempari Mukiyi dengan lima kali bom bondet.

Empat lemparan bom berhasil dihindari Mukiyi. Tapi tidak dengan lemparan terakhir bak serangan pemungkas.

Bom bondet yang dilempar urutan buncit itu meledak mengenai kakinya hingga membuat motor yang dikendarainya terjungkal dan membuatnya terluka.

"Terakhir dia melemparkan bondet ke anggota Polres Mojokerto yang Aiptu Mukiyi, cek di youtube, yang dirawat di RS (tahun 2017)," ujarnya saat di Mapolda Jatim.

Eko menerangkan, saat disergap oleh anggotanya Pelaku SO diketahui membawa empat butir bondet berbentuk bulatan menyerupai buah manggis berlapis lakban warna hitam.

Kala itu, SO sedang dibonceng oleh seorang pelaku lain atau temannya yang bertindak sebagai joki motor sarana aksi.

Bondet tersebut disimpan dalam tas selempang yang dibawa Pelaku SO.

Saat menyadari sedang dibuntuti oleh petugas kepolisian, pelaku SO sontak melempar anak buahnya dengan satu butir bondet.

Lemparan tersebut meleset mengenai jalanan namun tetap meledak.

Saat SO berupaya melemparkan bondet yang kedua. Dor… Dor... dua kali tembakan pistol petugas kepolisian mengenai dada sisi kiri dan bahu tangan kiri Pelaku SO hingga ambruk.

"Satu sudah dilempar (dan meledak). Tapi saat satu lagi mau dilempar keburu kita lakukan tindakan tegas. Saat dia tergeletak itu, posisi bondet masih ditangan dia," pungkasnya.

Sementara itu, sosok pelaku SO ini sempat viral karena mengaku berkali-kali ditembak petugas kepolisian saat penangkapan tapi tetap tak kunjung tumbang.

Dan yang bikin geleng-geleng kepala sosok pelaku SO mengaku mampu mengobati luka tembakan akibat timah panas peluru pistol petugas, cuma menggunakan bahan herbal getah Tumbuhan Binahong.

Diberitakan sebelumnya, entah amalan dan jimat apa yang dipakai SO warga Puspo, Pasuruan, yach kala itu berusia 25 tahun, tersangka sindikat pencurian motor.

Empat kali ditembak menggunakan timah panas pistol polisi dalam dua kali aksi penyergapan, tidak ada yang berhasil membuatnya tumbang.

Padahal, timah panas tersebut sempat bersarang di beberapa bagian anggota tubuhnya seperti lengan betis dan paha.

Saat ditanyai ikhwal kekuatan dan daya tahan tubuhnya menahan rasa sakit setiap peluru tersebut bersarang.

SO selalu menggelengkan kepala. Ia mengaku, dirinya tidak mengantongi jimat dalam bentuk apapun.

Apalagi, soal amalan-amalan aneh yang dirapalkan. Pemuda bertato pada kedua lengannya itu, tetap berkilah tidak memilikinya.

"Enggak punya. Enggak ada amalan. Ditembak 4 kali (yang masuk kulit). Iya masih bisa lari. Saking takutnya, bikin bisa lari," ujar SO saat ditanyai TribunJatim.com disela pers rilis, di depan Gedung Ditreskrimum Mapolda Jatim, Jumat (22/7/2022).

Saat ditanya bagaimana cara dia mengobati setiap luka akibat timah panas bersarang di kulit tubuhnya.

Dengan polosnya, SO mengaku, hanya mengobati semua luka tembak itu pakai obat alakadarnya.

Bahkan, dia juga meracik ramuan herbal obat oles agar luka tembak di kulitnya lekas sembuh. Yakni dengan ramuan serbuk perasan daun Binahong.

"Saya berobat sendiri, pakai ramuan Binahong. Iya diobati sendiri," pungkasnya.

Sementara itu, AKBP Lintar Mahardoni, Kasubdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim kala itu, mengaku sosok tersangka SO, terbilang licin.

Membaca berita acara pemeriksaan (BAP) tersangka SO. Lintar hanya geleng-geleng kepala.

Ternyata, aksi penembakan tersebut, terjadi saat petugas melakukan penangkapan terhadap SO pada tahun 2015 dan 2018, di kawasan Pasuruan.

Tapi, dia selalu lolos, meski sempat terluka akibat peluru bersarang di betis, paha dan lengan badannya.

"Dia ditembak 4 kali, karena melawan. Tahun 2015 dan 2018 (kena di Lengan) di Puspo, Pasuruan. Dia beraksi di Sidoarjo, terakhir," ujarnya saat ditemui awak media di Halaman Gedung Ditreskrimum Mapolda Jatim.

Bukan hanya motor, AKBP Lintar mengungkapkan, SO bersama komplotannya yang beberapa diantaranya masin buron, juga mencuri sapi di kawasan Pasuruhan.

Dan, juga mereka; komplotan SO Cs, juga pernah mencuri mobil pickup pada malam hari memanfaatkan kelengahan pemiliknya di kawasan Kabupaten Sidoarjo.

"Dia mencuri Sapi di Palangsari, Pasuruan. Kalau mencuri pikap di Sidoarjo," pangkas mantan Kasubdit IV Renakta Ditreskrimum Polda Jatim itu.

Berita Terkini