IPW meminta insiden tembak-menembak harus dilakukan mitigasi hingga diketahui siapa sebenarnya AKP Dadang Iskandar.
”Apakah dia terlibat dalam perlindungan terkait tambang ilegal jadi harus didalami motif penembakan ini sesungguhnya apa,” katanya.
Dalam kasus ini, IPW menilai ada dikotomi dua pihak yang berhadapan pihak Kasat Reskrim ingin menegakkan hukum sedangkan Kabag Opsnya diduga ingin melindungi praktek tambang ilegal.
Oleh karena itu harus ditindak dan didalami serta hukumnya menjadi lebih berat buat Kabag Ops bila memang benar dia melindungi.
Desakan Komisi III DPR
Baca juga: Dugaan Penyebab Polisi Tembak Polisi di Solok, AKP Dadang Tembak AKP Ulil 2 Kali Tidak Manusiawi
Sementara itu, Komisi III DPR RI juga mendesak dugaan keterlibatan Kabag Ops Polres Solok Selatan, AKP Dadang Iskandar membekingi aktivitas tambang ilegal.
"Harus diusut tuntas apakah pelaku ini ya membekingi tambang ilegal yang ditindak oleh almarhum kasatreskrim beserta jajarannya," kata Ketua Komisi III DPR RI Habiburokhman, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat.
Sebab itu, Komisi III DPR RI mendesak kasus penembakan tersebut diusut secara tuntas dan transparan.
Termasuk soal latar belakang terjadinya insiden penembakan tersebut.
"Kami meminta peristiwa ini diusut secara tuntas, baik kasus penembakan hingga tewasnya ya maupun kasus yang melatar belakangi terjadinya pertikaian ini," ujarnya.
"Info yang kami dapat sudah terkait dengan penindakan penambangan ilegal tipe galian C, ada latar belakang tersebut," katanya.
Kronologi lengkap
Berikut ini kronologi lengkap kasus polisi tembak polisi di Solok Selatan yang menewaskan Kasat Reskrim Polres Solok Selatan, AKP Ulil Ryanyo Anshari, Jumat (22/11/2024).
Sedangkan penembaknya tak lain merupakan rekannya sendiri di Polres Solok Selatan, yakni AKP Dadang Iskandar selaku Kabag Ops Polres Solok Selatan.
Informasi yang dikumpulkan dari polisi, kasus polisi tembak polisi di Solok Selatan itu diduga AKP Dadang Iskandar tidak senang atas penangkapan yang dilakukan oleh Satuan Reskrim Polres Solok Selatan.