SURYAMALANG.COM, PASURUAN - Penjabat (Pj.) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono menekankan pentingnya kesetaraan hak dan kesempatan bagi kalangan penyandang disabilitas.
Hal tersebut disampaikan Adhy saat menghadiri Puncak Hari Disabilitas Internasional 2024 dengan tema 'Memperkuat Kepemimpinan Penyandang Disabilitas Untuk Masa Depan Yang Inklusif dan Berkelanjutan' di Expo Centre, Ciputra The Taman Dayu, Kabupaten Pasuruan, Selasa (3/12/2034).
"Sesuai dengan tema Hari Disabilitas Internasional tahun ini, tentunya kami ingin menyampaikan imbauan kepada masyarakat, dunia usaha dan siapapun untuk tidak hanya memberikan akses dan kesempatan seluas-luasnya kepada para penyandang disabilitas, tapi juga berilah kesempatan mereka untuk bisa menjadi pemimpin dalam semua tingkat di berbagai sektor," ujarnya.
Adhy menjelaskan, kapasitas dan kemampuan tiap penyandang disabilitas sama dan setara dengan orang lain.
Hanya saja, mereka membutuhkan kesempatan untuk membuktikan diri.
Untuk itu, Adhy pun memanfaatkan kesempatan ini untuk memberikan penghargaan kepada pihak-pihak yang sudah memberikan peluang kepada penyandang disabilitas.
Antara lain kepada Pemkab Pasuruan sebagai tuan rumah Hari Disabilitas Internasional 2024.
Penghargaan lain turut diserahkan kepada Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur sebagai instansi peduli disabilitas atas partisipasinya dalam Lahan Pemberdayaan Garapan Klien Unit Pelaksana Teknis (Ladangku).
Kemudian Rumah Sakit Jiwa Menur Provinsi Jawa Timur, Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur, PT. Neo Sarana Medika, Staf UPT.
Rehabilitasi Sosial Bina Daksa Pasuruan atas nama Choirun, PT. Wings Surya, serta The Taman Dayu masing-masing juga mendapatkan penghargaan atas kepedulian dan kontribusi mereka terhadap para penyandang disabilitas.
"Ini cara saya mengucapkan terima kasih kepada perusahaan dan dunia usaha yang sudah mempekerjakan penyandang disabilitas dan memberikan dukungan bantuan kepada mereka. Karena sebenarnya kapasitas dan kemampuan mereka setara. Aku, Kamu, Kita Setara," ucapnya.
Adhy juga menyebutkan, untuk memberikan kesetaraan, dibutuhkan peningkatan fasilitas bagi penyandang disabilitas.
Itulah mengapa Pemerintah Provinsi Jawa Timur senantiasa mewujudkan pembangunan inklusif yang berkelanjutan melalui berbagai program.
"Seperti Asistensi Sosial Penyandang Disabilitas atau ASPD dengan total nilai bantuan Rp14,4 miliar dengan sasaran prioritas 4.000 penyandang disabilitas berat. ASPD ini berupa bantuan sosial pemenuhan tambahan nutrisi dan terapi sebagai upaya peningkatan taraf kesejahteraan sosial penyandang disabilitas yang derajat kedisabilitasannya tidak dapat direhabilitasi," jelasnya.
Selain itu, terdapat pula program Top Up ASPD sebagai upaya percepatan penurunan penanganan kemiskinan dengan total nilai bantuan sejumlah Rp800 juta.