Berita Kabupaten Malang

Tarif Roda 4 Masuk Bendungan Lahor Karangkates Rp 50.000, Wajib Pakai E-Toll Mulai 20 Desember 2024

Penulis: Luluul Isnainiyah
Editor: iksan fauzi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Portal otomatis terpasang di loket masuk Bendungan Lahor, Desa Karangkates, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang, Rabu (11/12/2024). PT Jasa Tirta Asa 1 selaku pengelola mengenakan tarif roda 4 masuk Bendungan Lahor Karangkates Rp 50.000 dan wajib pakai e-toll yang berlaku mulai 20 Desember 2024.

Tarif Roda 4 Masuk Bendungan Lahor Karangkates Rp 50.000, Wajib Pakai E-Toll Mulai 20 Desember 2024

SURYAMALANG.COM, KABUPATEN MALANG – Pengendara roda 4 dan roda 2 yang masuk ke Bendungan Lahor Karangkates wajib memakai e-toll atau e-money mulai 20 Desember 2024.

PT Jasa Tirta Asa 1 selaku pengelola Bendungan Lahor yang ada di Desa Karangkates, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang, Jawa Timur itu akan menyerahkan kepada pihak ketiga.

Artinya, pihak ketigalah nantinya yang mengelola penggunaan alat e-toll untuk masuk ke bendungan legendaris tersebut.

"Nanti akan melibatkan pihak ketiga yang akan mengelola loket. Untuk selengkapnya dari pihak Jasa Tirta," ujar Gatot Sudaryono dari PT Jasa Tirta Asa 1, Kamis (12/12/2024).

Belum diketahui alas an pihak PT Jasa Tirta Asa 1 memberlakukan pembayaran menggunakan e-toll atau e-money.

Apakah untuk menanggulangi kebocoran atau mengurangi tenaga kerja, SURYAMALANG.COM masih belum berhasil menghubungi pihak PT Jasa Tirta Asa 1.

Sebelumnya, pihak PT Jasa Tirta Asa 1 memberikan karcis kepada pengendara yang melintas di sana dan pembayaran menggunakan uang tunai.

Baca juga: BREAKING NEWS : Pengendara Lewat Bendungan Lahor dari Malang-Blitar Wajib Pakai e-Toll

Sejumlah petugas penarik tarif masuk pun berjaga di pintu masuk dengan portal manual.

Loket masuk yang akan dipasang portal otomatis di Bendungan Lahor, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang, Rabub (11/12/2024) (SURYAMALANG.COM/Lu'lu'ul Isnainiyah)

Pintu masuk Bendungan Lahor Karangkates merupakan akses menuju maupun dari Kabupaten Malang ke Kabupaten Blitar.

Bendungan tersebut kerap dipakai jalur pintas oleh para pengendara roda 2 maupun roda 4.

Namun, untuk kendaraan berat tidak diperbolehkan melintasi jalan tersebut.

Bendungan itu merupakan salah satu destinasi wisata yang sudah lama dikenal oleh masyarakat umum.

Baca juga: DPRD Kabupaten Malang Soroti Pendapatan dari Bendungan Lahor

Tak hanya itu, di bendungan tersebut banyak juga para pemancing, khususnya akhir pekan.

Pantauan reporter SURYAMALANG.COM, portal otomatis akan dipasang di pintu masuk Bendungan Lahor.

Pemasangan portal otomatis dari arah Kabupaten Blitar menuju Kabupaten Malang maupun sebaliknya.

Lantas, berapa tarif masuk ke Bendungan Lahor Karangkates?

Rencananya, pengendara roda 4 akan dikenakan tarif Rp 3.000 sekali melintas.

Namun, pengendara roda 4 boleh mengajukan tarif langganan, besarannya Rp 50.000 per bulan.

Loket retribusi di pintu masuk Bendungan Lahor, yang dari arah Malang menuju ke Blitar (imam taufiq)

Sedangkan tarif roda 2 sekali melintas dikenakan Rp 1.000.

Untuk tarif berlangganan, bagi roda 2 dikenakan Rp 15.000 per bulan.

Sementara tarif langganan untuk pelajar Rp 5.000 per bulan.

Besaran tarif tersebut tertuang dalam pengumuman yang beredar secara gencar sejak, Rabu (11/12/2024).

Dari pantauan SURYAMALANG.COM di loket pembayaran ada petugas berjaga di loket pintu masuk.

Baca juga: Dewan Pertanyakan Bagi Hasil Pajak Retribusi Bendungan Lahor

Para pengendara roda dua maupun roda empat tampak berhenti dan masih membayar menggunakan uang tunai di loket masuk.

Di pintu masuk terlihat satu pengendara motor turun dan bertanya kepada petugas terkait pemberlakuan tersebut.

Itu menunjukkan sosialisasi sudah rencana penerapan e-toll di loket masuk Bendungan Lahor sudah sampai ke masyarakat.

Gatot Sudaryono yang juga koordinator Pariwisata Sutami-Lahor membenarkan adanya informasi penerapan portal otomatis yang beredar tersebut.

Ia mengatakan, portal otomatis mulai diberlakukan mulai 20 Desember 2024.

Saat ini, pihaknya bekerjasama dengan kecamatan dan desa mulai mensosialisasikan ke masyarakat sekitar.

"Sejak rapat 10 Desember 2024 lalu, kami mulai memberikan sosialisasi ke masyarakat. Responsnya dari masyarakat beragam, ada yang meminta kebijakan," kata Gatot.

Berita Terkini