Rasa yang Otentik
Salah satu pemilik Bakmi Jogja Kayutangan, Agung Danaryanto menegaskan sangat berkomitmen menjaga kualitas rasa.
Pria berusia 51 tahun itu sangat yakin, kualitas cita rasa telah memberikan kepercayaan pelanggan.
Untuk menjaga kualitas rasa itu, nasi yang dimasak di Bakmi Jogja Kayutangan harus menggunakan kayu.
Agung mengatakan, penggunaan kayu dalam proses memasak telah memberikan cita rasa yang khas. Aroma yang berbeda dan nuansa rasa yang sangat gurih.
Pun kaldunya, dimasak dengan arang. Rasanya semakin nikmat saat bercampur dengan bumbu-bumbu yang ditaburkan di mangkok.
Kuah kaldu yang bercampur dengan bumbu akan menjadikan kuah berwarna putih beraroma wangi.
Kuahnya yang kental sangat nikmat saat menyentuh lidah.
"Kami harus menjaga kualitas seotentik mungkin. Masak kaldu dan nasi pakai kayu. Kami masak di dapur pakai kayu," ujar Agung.
Tidak ada kaldu sisa hari lalu di warung Bakmi Jogja Kayutangan. Kaldu yang dibuat adalah kaldu terbaru.
Dimasak sejak pagi. Itulah sebabnya warung Bakmi Jogja Kayutangan buka agak siang.
Kaldu yang tidak habis, akan disingkirkan. Cara inilah yang menjadikan kaulitas masakan di Bakmi Jogja Kayutangan nikmat.
"Khas Jogja yang asin dan gurih, kalau mau pedas bisa ditambahkan sambalnya," ujar Agung.
Lokasi yang Mirip Malioboro
Nuansa Jogjakarta semakin kuat karena warungnya berada di Kayutangan. Mirip-mirip Malioboro.
Desain warung yang sederhana, dua lantai, namun tetap nyaman untuk berkeluarga atau para muda-mudi yang memadu kasih.
"Di lantai atas, pengunjung bisa mendengarkan suara pengamen dari seberang jalan," kata Agung.
Salah satu menu yang direkomendasikan untuk dicoba adalah bakmi godhok.
Gurih kuahnya terasa sekali. Terbuat dari ayam pilihan yang dimasak dengan bumbu khas.
Rasanya semakin seru karena dipadukan dengan telur bebek.
Agung mengatakan, ada cara tersendiri yang mereka lakukan sehingga perpaduan dengan telur bebek itu tidak menimbulkan aroma amis.
"Biasanya kan kalau telur bebek ada amisnya, tapi ini tidak. Kaldu ayam pilihan yang kami olah utuh," katanya.
Harga Per Porsi
Satu porsi, harganya Rp 25 ribu. Cocok disantap bersama keluarga saat malam hari.
Selain bakmi godhok, juga ada bakmi goreng dan masakan magelangan.
Menu magelangan menghadirkan citarasa yang cenderung manis.
Meskipun dikatakan Agung, rasa manisnya sudah dikurangi ketika harus beradaptasi dengan cita rasa Jawa Timur.
"Kalau dari sananya memang manis, tapi kami sesuaikan dengan cita rasa orang sini. Kalaupun ada yang mau manis, bisa ditambahkan sendiri bumbunya dari kecap," ungkap Agung.
Itu tadi ragam oleh-oleh khas Malang dan kuliner enak yang bisa dinikmati saat menghabiskan liburan Natal dan tahun baru.
(Reporter suryamalang/Benni Indo/Purwanto/Kukuh Kurniawan)
Ikuti saluran SURYA MALANG di >>>>> WhatsApp