"Kalau menurut saya, dikasih handuk, enggak ada kaitannya apa-apa. Tapi nanti kami dalami lagi," terangnya.
Kronologi
Pada Rabu (15/1/2025), MI menghubungi MA untuk bertemu di Kota Surabaya.
Pertemuan itu untuk membahas rencana pernikahan yang akan diberlangsungkan sebentar lagi.
MA yang masih di Kota Malang pun bergegas ke Surabaya naik kereta api (KA) dan tiba di Stasiun Gubeng pukul 23.00 WIB.
MI kemudian menjemput korban di Stasiun Gubeng dan diajak menginap di hotel bintang 5 Jl Tunjungan Surabaya sekitar pukul 00.00 WIB.
Grandika menuturkan dari keterangan pelaku, MA dan MI dulunya sepasang kekasih kendal di aplikasi kencan online.
Ia menambahkan seiring berjalannya waktu, hubungan MA dan MI makin serius dan sempat mau menikah di bulan Desember kemarin.
"Tapi ternyata batal," ujarnya.
"Alasannya karena korban masih menjalin komunikasi dengan mantannya (pria lain). Akhirnya, dini hari tadi, pelaku mengajak korban ke Surabaya, diajak ketemu," tambah Grandika.
Ia melanjutkan setibanya di kamar hotel, MI dan MA terlibat percekcokan.
Menurut Grandika, pelaku merasa dikhianati karena ajakannya untuk menikah ditolak oleh korban.
MI merasa MA main serong atau balikan dengan mantannya terdahulu.
"Karena berdasarkan pengakuan pelaku, dia mencekik dengan tangan. Tim inafis bilang, memang ada cekikan tangan di leher, kemungkinan besar itu. Tapi nanti kami dalami lagi. (Teknik) Dia memiting dari belakang. Dengan lengan tangan ya," katanya.
Menyerahkan diri