"Jadi tidak ingin ada Neni-neni yang lain, yang semena-mena disuruh pergi begitu saja," pungkas Neni.
Seperti diketahui puluhan pegawai Kemendiktisaintek menggelar aksi demonstrasi menggunakan baju berwarna hitam dan membentangkan spanduk protes terhadap Satryo.
Spanduk protes menggambarkan aspirasi para pegawai seperti "Institusi Negara Bukan Perusahaan Pribadi Satryo dan Istri".
Selain itu ada juga spanduk yang berbunyi "Kami ASN, Dibayar oleh negara, bukan babu keluarga".
Satryo Ngacir Didemo Pegawai
Sedangkan saat demo berlangsung, tampak Satryo diserbu ratusan aparatur sipil negara (ASN) saat tiba di kantornya pada Senin pagi.
Terlihat Satryo langsung ngacir ke dalam mobil ketika ratusan ASN menyoraki dan mengejarnya.
Bahkan mobil Satryo berpelat RI 25 sempat dikepung hingga sulit keluar dari basement Gedung Kementerian.
Security pun terlihat kewalahan mencegah ASN yang menutup akses keluar mobil yang ditumpangi Menteri Diktisainstek itu.
Baca juga: Bung Karno Faktor yang Akan Mempertemukan Megawati dan Prabowo
Sedangkan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemendikti Saintek Prof Togar M Simatupang menanggapi unjuk rasa yang dilakukan oleh pegawainya.
Togar mengatakan, pihak Kemendikti Saintek mengapresiasi semua bentuk penyampaian aspirasi dari pegawai.
Meski demikian, pihaknya merasa ada cara yang lebih baik lagi dalam menyampaikan aspirasi, yakni melalui forum.
"Sebenarnya masih tersedia ruang dialog yang lebih baik dan ini tetap dengan tangan yang terbuka" kata Togar kepada wartawan, Senin (20/1/2025).
"Pemikiran yang terbuka, dan pencapaian resolusi yang terbaik," imbuhnya.
Togar juga menegaskan, pihaknya tidak melakukan pemecatan sepihak dan sebenarnya masih terbuka opsi lain bagi pegawai yang dipecat tersebut.
"Sedang proses dan tentu terbuka untuk opsi lain, bukan hitam putih. Tidak baik terlalu reaktif dan tidak ada dialog," jelas Togar.
Ikuti saluran SURYA MALANG di >>>>> WhatsApp