SURYAMALANG.COM, - Cerita Neni Herlina pegawai Kemendikti Saintek dipecat semena-mena oleh Prof Satryo Soemantri Brodjonegoro terungkap.
Neni Herlina akhirnya buka suara setelah Satryo Soemantri yang menjabat sebagai Menteri Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi (Diktisainstek) bertindak kasar.
Selain menghadapi emosi atasannya yang meledak-ledak, Neni Herlina juga pernah menyaksikan Prof Satryo menampar orang lain.
Dampak dari tindakannya yang dianggap arogan, pegawai Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Kemendikti Saintek) melakukan demo.
Baca juga: KAMI BUKAN BABU KELUARGA Protes ASN Kemendikti Saintek Imbas Arogansi Menteri Prof Satryo
Demo digelar di depan kantor Kemendiktisaintek Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Senin (20/1) menuntut protes terhadap tindakan kasar dan semena-mena Prof Satryo terhadap pegawai.
Menurut Neni Herlina, pemecatannya itu sangat tidak adil dan sepihak serta dilakukan dengan tidak manusiawi.
Neni Herlina diketahui bertugas menangani semua urusan rumah tangga Kemendikti Saintek.
Wanita itu jadi bawahan Satryo selama 3 bulan terakhir sejak pelantikan menteri era pemerintahan Prabowo-Gibran bulan Oktober 2024 lalu.
Namun, karena ada kesalahpahaman dalam menjalankan tugas, Neni tiba-tiba dipecat oleh Prof Satryo.
Baca juga: KADES MALANG Populer: Sharoni Gratiskan Biaya Sekolah Warga dan Buwang Diapresiasi Presiden Prabowo
Salah satu masalah yang terjadi menimpa Neni Herlina berlangsung ketika pemasangan wifi di rumah dinas Satryo.
Saat itu kata Neni, pihaknya sudah mengupayakan vendor pemasang wifi agar segera datang ke rumah.
Namun ternyata pihak vendor telat dalam pemasangan wifi di hari yang sama.
Hal itu ternyata membuat Satryo meledak-ledak hingga memaki-maki vendor dan Neni.
Bukan hanya itu kata Neni, Satryo juga pernah menampar pekerja vendor yang tengah mengerjakan proyek di ruang kerja rumahnya.
“Ada salah satu vendor yang ditampar, saya juga kasihan sama dia,” ucap Neni yang juga anggota Paguyuban Dikti kepada Tribunnews, Senin (20/1/2025).
Masalah Lain
Masalah lain kata Neni Herlina juga terjadi hanya gara-gara urusan meja kerja.
Gara-gara masalah ini, Neni Herlina dipecat secara tidak etis diduga tanpa prosedur yang benar.
"Saya sih sepertinya sudah ditandain ketika pertama kali masalah meja itu" ungkap Neni di sela-sela demonstrasi di kantor Kemendiktisaintek, Senin (20/1/2025).
"Meja itu ada di ruang beliau, sebenarnya minta ganti saja. Sejak itu saya dipanggil" terangnya.
"Dibilang, kamu sekali lagi melakukan kesalahan, saya pecat kamu," ujar Neni.
Baca juga: Jelang Peresmian Stadion Kanjuruhan Oleh Presiden Prabowo Subianto, Keberadaan PKL Akan Ditertibkan
Neni Herlina mengungkap permintaan pergantian meja itu sebetulnya datang dari istri Satryo dan disampaikan saat Satryo resmi dilantik sebagai Mendiktisaintek.
"Waktu itu permintaan mengganti meja itu dari istrinya sih karena waktu itu ke kantor, habis pelantikan beres-beres," tutur Neni.
Namun Satryo marah karena Neni mengganti meja.
Satryo yang marah mengusir Neni memintanya angkat kaki dan pindah ke Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen).
"Ya saya disuruh ke Dikdasmen pokoknya, keluar ke Dikdasmen. Bawa barang-barang kamu," ungkap Neni.
Pemecatan itu, kata Neni disampaikan Satryo di depan para staf Kemendiktisaintek dan magang.
"Cuma maksudnya sudah keterlaluan saja di depan anak magang, di depan staf-staf saya," ucapnya.
Baca juga: Viral Kades di Malang dapat Apresiasi dari Prabowo dan Gibran, Ciptakan Lagu Berjudul Presidenku
Neni berharap aksi demo yang dilakukan Paguyuban Pegawai Dikti dapat mencegah kasus serupa terjadi kembali.
"Saya tidak ingin kejadian ini berulang terjadi. Jadi teman-teman saya itu bekerja dalam mencekam ketakutan" ungkapnya.
"Jadi tidak ingin ada Neni-neni yang lain, yang semena-mena disuruh pergi begitu saja," pungkas Neni.
Seperti diketahui puluhan pegawai Kemendiktisaintek menggelar aksi demonstrasi menggunakan baju berwarna hitam dan membentangkan spanduk protes terhadap Satryo.
Spanduk protes menggambarkan aspirasi para pegawai seperti "Institusi Negara Bukan Perusahaan Pribadi Satryo dan Istri".
Selain itu ada juga spanduk yang berbunyi "Kami ASN, Dibayar oleh negara, bukan babu keluarga".
Satryo Ngacir Didemo Pegawai
Sedangkan saat demo berlangsung, tampak Satryo diserbu ratusan aparatur sipil negara (ASN) saat tiba di kantornya pada Senin pagi.
Terlihat Satryo langsung ngacir ke dalam mobil ketika ratusan ASN menyoraki dan mengejarnya.
Bahkan mobil Satryo berpelat RI 25 sempat dikepung hingga sulit keluar dari basement Gedung Kementerian.
Security pun terlihat kewalahan mencegah ASN yang menutup akses keluar mobil yang ditumpangi Menteri Diktisainstek itu.
Baca juga: Bung Karno Faktor yang Akan Mempertemukan Megawati dan Prabowo
Sedangkan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemendikti Saintek Prof Togar M Simatupang menanggapi unjuk rasa yang dilakukan oleh pegawainya.
Togar mengatakan, pihak Kemendikti Saintek mengapresiasi semua bentuk penyampaian aspirasi dari pegawai.
Meski demikian, pihaknya merasa ada cara yang lebih baik lagi dalam menyampaikan aspirasi, yakni melalui forum.
"Sebenarnya masih tersedia ruang dialog yang lebih baik dan ini tetap dengan tangan yang terbuka" kata Togar kepada wartawan, Senin (20/1/2025).
"Pemikiran yang terbuka, dan pencapaian resolusi yang terbaik," imbuhnya.
Togar juga menegaskan, pihaknya tidak melakukan pemecatan sepihak dan sebenarnya masih terbuka opsi lain bagi pegawai yang dipecat tersebut.
"Sedang proses dan tentu terbuka untuk opsi lain, bukan hitam putih. Tidak baik terlalu reaktif dan tidak ada dialog," jelas Togar.
Ikuti saluran SURYA MALANG di >>>>> WhatsApp