Setelah itu, Intan belum pernah berkomunikasi lagi dengan kakaknya dan sekarang justru mendapat kabar kakaknya terkena musibah.
Diketahui kedua orang tua Intan dan Uswatun Khasanah sudah bercerai.
Lalu ibu kandung mereka menikah lagi dan tinggal di Desa Sidodadi, Blitar sedang ayahnya tinggal di Desa Slorok, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar.
"Waktu itu saya masih belum percaya dengan kabar soal kakak saya. Saya merasa seperti hoaks, kayak ngeprank," kata Intan.
Akhirnya, Intan percaya kakaknya benar-benar sudah meninggal seperti kabar yang diterimanya.
Tulang Punggung Keluarga
Ayah tiri korban, Hendi Suprapto mengatakan korban adalah tulang punggung keluarga dan sosok yang baik serta perhatian.
"Korban memang tulang punggung keluarga. Dia menghidupi dua anak dan neneknya," jelas Hendi Suprapto.
Menurut Hendi, setiap pulang ke Blitar korban sering mampir ke rumah ibunya dan selalu menyempatkan untuk bertemu.
"Kadang dua kali sebulan ke sini. Tiap pulang ke Blitar, setelah ngurus anak dan keluarga di Slorok, dia menyempatkan ketemu ibunya," jelas Hendi.
Korban juga bersikap baik dengan Hendi, meskipun Hendi ayah tiri.
Sebelum meninggal, Uswatun Khasanah sempat bicara kepada Hendi ingin membangun rumah sendiri.
Kebetulan, Hendi yang diminta tolong untuk membangun rumah tersebut.
Rencananya mulai bulan depan, korban akan membangun rumah di Desa Slorok.
Hendi mengaku, Uswatun Khasanah jarang mengeluh dan hanya cerita hal-hal yang senang kepada keluarga.