Terpisah, manajemen Arema FC baru saja memutuskan untuk menggelar dua pertandingan kandang Arema FC di Liga 1 2024-2025 tanpa penonton yakni saat melawan PSS Sleman (17/2/2025) dan PSIS Semarang (24/2/2025).
Langkah tersebut diambil sebagai upaya untuk melakukan efisiensi anggaran.
Situasi ini pun sempat memicu dilema yang membuat manajemen Arema FC harus melakukan sebuah keputusan.
"Sebelum kami kembali ke Malang ini sebenarnya kami ingin mengatasi problematika di pembiayaan" kata General Manager Arema FC, Yusrinal Fitriandi kepada SURYAMALANG.COM, Kamis (14/2/2025).
Baca juga: Lupakan Arema FC, Komentar Jayus Hariono Kini Bela PSS Sleman Siap Jegal Mantan Harus Menang!
Lantas, Yusrinal buka-bukaan kalau musim ini Arema FC banyak ditinggal oleh sponsor.
"Apalagi musim ini kami banyak ditinggal sponsor, ya mau tidak mau keputusan ini harus diambil," jelasnya.
Sejak menjadi musafir pasca-Tragedi Kanjuruhan, manajemen Arema FC sangat berjibaku untuk membawa Arema FC bisa tampil di kompetisi Liga 1 hingga berbagai upaya pun telah dilakukan.
Mulai dari berkandang di Stadion Kapten I Wayan Dipta Bali pada musim lalu, hingga kini memilih Stadion Soepriadi yang notabene lebih dekat dengan Malang.
Pergantian homebase ini juga salah satu upaya Arema FC untuk lebih mendekatkan diri kepada penonton yang juga akan berimbas kepada pemasukan kas tim tetapi, hal tersebut tidak berjalan sesuai rencana.
Melansir data statistik transfermarkt, dari 18 tim di Liga 1 2024, Singo Edan menjadi tim kedua dari bawah yang memiliki jumlah penonton paling sedikit di setiap pertandingan.
Baca juga: Arema FC Terancam Gagal Balik Kandang Stadion Kanjuruhan Malang Musim Ini, Proses BAST Bisa 1 Tahun
Hingga pekan 22 saja, ada sekitar 6.632 penonton, Aremania, yang menyaksikan laga Arema FC langsung di stadion dengan rata-rata penonton per pertandingan mencapai 663 orang.
Arema FC hanya lebih baik dari Dewa United dengan rata-rata penonton di setiap pertandingan mencapai 216 orang.
Efisiensi anggaran mampu menghemat pengeluaran yang dilakukan oleh manajemen Arema FC hingga menyentuh angka hampir Rp 100 juta untuk setiap laga kandang.
Saat ini manajemen Arema FC lebih fokus untuk memikirkan kondisi klub (internal) ketimbang persoalan eksternal seperti ke-panpelan dan lain sebagainya.
Namun Yusrinal menyampaikan, pertandingan tanpa penonton ini hanya dilakukan dalam dua laga kandang saja.
Baca juga: AREMA FC VS PSS SLEMAN : Misi Balas Dendam Singo Edan, Ze Gomes Asah Finishing Jelang Laga Krusial
Selebihnya, Yusrinal masih berharap dapat kembali menggelar pertandingan dengan penonton.
"Jadi kami harus memprioritaskan, karena sampai saat ini pun gaji untuk pemain aman, bonus juga turun, jadi harus harus ada skala prioritas yang kami lakukan," ujar Yusrinal.
"Mungkin untuk saat ini efisiensi adalah jalan satu-satunya bagi kami," tandasnya.
Ikuti saluran SURYA MALANG di >>>>> WhatsApp