Ramadan 2025, Napi Lapas Banyuwangi Dilatih Membuat Kaligrafi

Penulis: Aflahul Abidin
Editor: Eko Darmoko
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KALIGRAFI - Warga binaan Lapas Kelas IIA Banyuwangi mengikuti pelatihan menulis kaligrafi saat Ramadan 2025. kegiatan ini diharapkan menjadi modal keahlian para napi ketika bebas.

SURYAMALANG.COM, BANYUWANGI - Pada Ramadan 2025, Lapas Kelas IIA Banyuwangi menggelar pelatihan pembuatan kaligrafi untuk para warga binaan atau narapidana (napi).

Selain untuk mengisi waktu, pelatihan itu tersebut juga sebagai upaya memberi bekal keterampilan bagi warga binaan.

Bekal tersebut akan menjadi modal keahlian bagi mereka setelah menjalani masa pidana.

Pelatihan ketrampilan membuat kaligrafi telah dimulai sejak Senin (3/3/2025).

Pelatihan berlangsung secara menerus hingga warga binaan menguasai ilmu pembuatan kaligrafi.

Dalam pelatihan ini, Lapas Banyuwangi menggandeng pengrajin kaligrafi lokal yang berpengalaman dalam seni menulis indah tersebut.

Kepala Lapas Banyuwangi Mochamad Mukaffi menjelaskan, pelatihan kaligrafi itu tidak hanya sekedar mengajarkan teknik menulis.

Tetapi juga untuk membentuk karakter dan kemandirian warga binaan.

“Dengan mempelajari seni kaligrafi, diharapkan mereka dapat memiliki keterampilan yang bernilai ekonomis dan menjadi modal untuk memulai kehidupan baru setelah bebas nantinya,” ujarnya, Selasa (4/3/2025).

Mukaffi menambahkan, pelatihan pembuatan kaligrafi juga menjadi bagian dari program pembinaan yang output-nya adalah meningkatkan kualitas hidup warga binaan.

“Kami upayakan untuk memberikan pembinaan kemandirian yang bergaram bagi warga binaan agar ketika mereka telah kembali ke masyarakat, dapat memanfaatkan keterampilan yang mereka miliki,” ungkapnya.

Mukaffi menjelaskan, pihaknya ingin nantinya warga binaan tidak hanya bebas secara fisik, tetapi juga memiliki keterampilan yang bisa digunakan untuk mencari nafkah.

Mahmud, pengrajin kaligrafi yang terlibat dalam pelatihan tersebut, mengatakan seni kaligrafi tidak hanya tentang keindahan tulisan, tetapi juga tentang kesabaran, ketekunan, dan ketelitian.

“Semoga teman-teman warga binaan ini dapat mengambil nilai positif dari seni kaligrafi dan dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari,” pungkasnya.

Berita Terkini