“Terkait dugaan BBM oplosan kemarin laporannya telah diterima, informasi sementara sekitar 10 korban terdampak,” kata Eko mengutip TribunSultra, Kamis (6/3/2025).
Dandy, salah satu pengemudi ojol mengaku menjadi korban BBM diduga oplosan hingga membuat motor barunya rusak mesin.
Baca juga: KEUNTUNGAN SPBU Medan Oplos Pertalite dengan Oktan 87, Beli ke Pertamina Cuma Untung Rp300 per-Liter
Kata Dandy motor yang ditungganginya baru tiga hari turun dari dealer dan kemudian mengisi BBM di salah satu SPBU Kota Kendari.
“Saya isi Pertalite pada Senin (3/3/2025) semenjak saat itu motorku mulai tersendat-sendat kemarin (Selasa) baru mogok,” kata Dandy.
Mengingat kendaraannya masih baru, Dandy lantas menghubungi teknisi dealer tempatnya membeli motor untuk mengetahui penyebab mogok.
“Saya diarahkan datang ke dealer, pas diperiksa ternyata saringan tangki BBM-nya kotor, heran juga masa motor baru langsung kotor mi filternya,” curhat Dandy.
Rupanya bukan cuma Dandy yang mengalami kejadian serupa, motor mogok juga dialami rekan-rekannya sesama ojol setelah mengisi BBM Pertalite di SPBU.
“Kejadian begini bukan hanya saya, tapi teman-teman ojol lain juga jadi korban, dan kemarin (Selasa) kita sudah datang ke Polres Kendari untuk buat laporan,” tutup Dandy.
PT Pertamina Patra Niaga Integrated Terminal Kendari menjelaskan pihaknya menindaklanjuti kasus dugaan BBM oplosan yang beredar di kawasan Kendari tersebut.
Baca juga: Satreksrim Polres Malang Sidak Tiga SPBU di Bululawang, Pastikan Stok BBM Aman dan Tercukupi
Manager Pertamina Patra Niaga Kendari, Supriyono Agung Nugroho menjelaskan, kendaraan yang mogok tersebut bukan dari jenis Pertalite yang mereka distribusikan.
"Secara mutu tidak ada hubunganya kerusakan mobil dan motor dengan BBM produk yang didistribusikan Pertamina Terminal Kendari" kata Supriyono saat konferensi pers, Kamis (6/3/2025).
Pertamina mengklaim semua sudah sesuai spesifikasi atau on spec.
"Jadi hasilnya sudah sesuai on spek," terang Supriyono mengutip TribunnewsSultra.
Setelah melakukan pengecekan spesifikasi di empat SPBU, Supriyono mengatakan kerusakan motor tersebut bukan dari BBM oplosan yang didistribusikan Pertamina Patra Niaga.
Pengecekan tersebut diketahui dilakukan Pertamina bersama Polda Sultra dan ESDM Sultra pada Rabu (5/3/2025).