Festival Balon Udara di Bulan Juni, Kapolres Tulungagung Janjikan Pelatihan dari Ahli di Wonosobo

Penulis: David Yohanes
Editor: Dyan Rekohadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

FESTIVAL BALON UDARA KECIL  Sejumlah balon udara diikat lalu  diterbangkan di lapangan Desa Notorejo, Kecamatan Gondang, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur dalam festival kecil, Selasa (8/4/2025) pagi. Acara ini sebagai wadah warga agar tidak menerbangkan balon udara secara liar karena membahayakan penerbangan, rawan memicu kebakaran dan gangguan jaringan listrik PLN.

Dengan pelatihan ini diharapkan calon peserta festival punya kemampuan membuat balon udara, bukan hanya sekedar indah namun juga stabil di udara.

"Kalau kita lihat tadi balon udaranya masih goyang-goyang diterpa angin dan terbangnya hanya sebentar. Dengan pelatihan biar bisa buat balon yang bagus sekaligus aman," ucap Kapolres.

Pelatihan nantinya akan diikuti perwakilan dari setiap kecamatan atau desa.

Lokasi pelatihan rencananya di GOR Lembupeteng.

Dengan festival ini, Kapolres menegaskan sikapnya yang tidak hanya menegakkan aturan, namun juga memfasilitasi masyarakat berekspresi secara bertanggung jawab.

"Jadi tidak hanya merazia saja, tetapi kami juga memfasilitasi," pungkasnya.

Penerbangan balon udara menjadi perhatian serius pihak kepolisian, karena setiap tahun jumlahnya semakin banyak.

Balon udara termasuk benda yang membahayakan penerbangan, berisiko menimbulkan kebakaran, dan berisiko mengganggu jaringan listrik PLN hingga menyebabkan pemadaman skala luas.

Balon udara kekinian juga semakin berbahaya, karena banyak yang digantungi untaian petasan.

Petasan ini bisa jatuh dan meledak di permukiman warga, seperti yang terjadi di Desa Gandong, Kecamatan Bandung pada Rabu (2/4/2025) pagi.

Sejumlah petasan yang jatuh dari balon udara merusak 1 rumah warga dan mobil Daihatsu Xenia. (David Yohanes

Berita Terkini