Namun saat ini ia tengah berjuang untuk sembuh dari cidera yang diderita akibat terlepas dan jatuh dari wahana Pendulum 360
Kaki kanannya patah, pun pada jari tengah tangan kanannya.
Kakinya diperban. Tidak ada operasi dalam.
Hal itu dilakukan untuk menghindari bekas jahitan operasi.
Saat ini, Diaz duduk di bangku kelas 1 tingkat menengah pertama.
"Supaya tidak ada bekas jahitan. Anak saya ini ingin jadi pilot. Sebentar lagi Ingin sekolah di SMA Taruna," kata Wasis Ridho Atmadie, ayah Diaz, Jumat (18/4/2025).
Peristiwa buruk itu terjadi ketika alat pengaman, penyangga badan yang menutup tubuh Diaz terbuka.
Diaz bergelantungan saat Pendulum, wahana ekstrem di JTP 1 itu masih berputar.
"Saat putaran ke bawah, kaki saya kena aluminium wahana," ujar Diaz, Jumat (18/4/2025).
"Saya ingin masuk SMA Taruna. Ingin jadi pilot," imbuhnya.
Sebelum kejadian, Diaz mengatakan kalau petugas sudah memeriksa penyangga tubuhnya.
Bahkan sebelum Pendulum berputar, petugas memeriksa sekali lagi untuk memastikan bahwa semua sudah sesuai prosedur.
"Tapi waktu itu hanya dilihat saja. Setelah itu Pendulum berputar," katanya.
Setelah terlepas, Diaz mengaku dirinya masih sadar. Namun kaki kanannya sudah terlihat tidak biasa.
"Kaki kanan saya bisa digerakkan ke kanan dan ke kiri. Setelah itu datang petugas, dilarikan ke RS," ujar Diaz.