Ritual Dukun Cabul Mojokerto Doa Berdua dalam Kamar, Mampu Meyakinkan Orangtua Korban Sejak 2011

Penulis: Mohammad Romadoni
Editor: Dyan Rekohadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

DUKUN CABUL: Tersangka EY alias Pak De digelandang ke ruangan penyidikan Unit PPA Satreskrim Polres Mojokerto, terkait kasus persetubuhan terhadap siswi SD di Kemlagi, Kabupaten Mojokerto, Jumat (25/4/2025).

 

Keluarga Korban Tak Curiga

Keluarga korban pencabulan selam ini begitu percaya dan meykini sikap Elyas Yasak (EY) yang dianggap sebagai guru spritual mereka.

Karenanya, pihak keluarga tak curiga ketika putri mereka hanya berdua dengan EY di dalam kamar dengan alasan melakukan ritual jamaah doa.

Pelaku EY (50), alias Pak De disebut sudah melakukan jamaah doa, dengan ritual bersama korbannya di dalam kamar selama 14 tahun atau sejak tahun 2011.

Mirisnya jamaah doa itu disalahgunakan sebagai modus pelaku, untuk memperdaya korban hingga menyetubuhi anak di bawah umur.

Tabiat EY predator anak berkedok dukun desa yang menyetubuhi korban dengan dalih diajak ritual doa di kamar akhirnya terbongkar, usai orangtua korban siswi kelas 6 SD melaporkannya ke Unit PPA Satreskrim Polres Mojokerto Kota, pada Rabu (16/4/2025).

Orang tua korban, TB (32) mengaku dirinya mengenal dekat pelaku EY yang memiliki pengikut fanatik jamaah doa di kampungnya.

"Sudah lama jamaah doa itu (EY) sejak tahun 2011 lalu dan (Ritual) di dalam kamar, cuma saat itu tidak pernah ada masalah," ujar orang tua korban, Jumat (25/3/2025).

Ia mengungkapkan, istrinya juga menjadi jamaah doa dengan ritual doa di dalam kamar. Perbuatan bejat EY dilakukan hanya terhadap putrinya yang saat itu kelas 5 SD sampai kelas 6 SD tahun 2025.

"Kalau jamaah doa sama istri saya, ya tidak ada apa-apa. Hanya doa seperti pada umumnya orang Islam," ungkap pria 32 tahun tersebut.

Entah sugesti atau kebetulan, kata TB, para jamaah merasakan ketenangan dan permasalahan yang dihadapinya menjadi lancar setelah melakukan ritual jamaah doa dengan EY.

Terlebih, warga di sana banyak yang percaya dengan kemampuan pelaku, karena EY merupakan sosok tokoh masyarakat yang disegani di kampungnya.

"Ya ketenangan, terus masalah keluarga dan masalah lainnya lancar. Seperti urusan tanah dulu, itu juga sukses, banyak yang percayaa kalau ada masalah larinya ke situ (EY)," bebernya.

Dia bahkan tak mengira, EY yang sudah dikenalnya selama 23 tahun itu tega melakukan perbuatan bejat terhadap putri tunggalnya yang masih berusia 13 tahun. 

Orangtua korban tak curiga dengan sosok EY, pekerja tukang bangunan dan serabutan itu yang dikenal baik melakukan perbuatan tersebut.

Kejahatan seksual yang dilakukan EY baru terbongkar usai pelaku mengajak putrinya ritual doa di kamar korban, pada Jumat (11/3/2025) sekitar pukul 19.30 WIB.

Berita Terkini