Puncaknya adalah ketika ahli forensik digital sekaligus mantan dosen Universitas Mataram, Rismon Hasiholan Sianipar, datang ke UGM dan meneliti skripsi Jokowi.
Dari penelitiannya itu, kata Roy, Rismon menemukan berbagai kejanggalan tentang skripsi Jokowi.
Bahkan, Rismon berani mengeklaim skripsi Jokowi palsu.
"Dia (Rismon) datang ke UGM lalu melakukan penelitian terhadap skripsinya (Jokowi) karena yang bisa dilihat skripsinya bukan ijazahnya" kata Roy Suryo.
"Dan dia mengatakan banyak kejanggalan di skripsinya dan dia mengatakan bahwa skripsinya palsu," tuturnya.
Seperti Rismon, Roy Suryo dan beberapa pihak juga mendatangi UGM untuk melihat skripsi Jokowi.
Ternyata, temuan Roy Suryo serupa dengan Rismon, yaitu skripsi Jokowi memiliki banyak kejanggalan.
"Banyak sekali kesalahan di situ (skripsi Jokowi), termasuk nggak ada lembar pengujian, lembar pengesahan, tanda tangan dosen pembimbingnya juga diragukan" paparnya.
"Bahkan, diragukan langsung oleh putrinya sendiri bahwa tanda tangan Profesor Achmad Soemitro yang ada di situ bukan tanda tangan almarhum ayahnya karena ejaannya juga salah," jelas Roy Suryo.
Penampakan Ijazah Jokowi, Logo UGM di Mapnya Memudar
Hari ini, Selasa (20/5/2025), Jokowi sekaligus mengambil ijazahnya yang dahulu diminta oleh penyidik saat diperiksa di Bareskrim.
Usai diperiksa oleh penyidik, Jokowi terlihat menenteng satu buah map hitam yang dia sebut berisi ijazah saat menemui awak media di depan lobi Bareskrim Polri, Jakarta.
“(Selain diperiksa) sekaligus saya mengambil ijazah yang saat yang lalu diantarkan kepada Bareskrim dan sudah saya ambil,” ujar Jokowi di lobi Bareskrim, Selasa.
Pantauan Kompas.com (grup suryamalang), map hitam yang disebut sebagai ijazah Jokowi itu berlogo Universitas Gadjah Mada dan warnanya mulai pudar.
Warna map berukuran A4. Di atas logo UGM terdapat tulisan “Universitas Gadjah Mada” dan “Ir Joko Widodo”.
Nama Jokowi yang tertera di buku hitam itu juga terlihat sudah memudar.