SURYAMALANG.COM, - Biang masalah ijazah Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) kisruh sepele, gara-gara candaan 12 tahun lalu.
Candaan itu terjadi ketika Jokowi adu Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) dengan mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam), Mahfud MD.
Gara-gara adu IPK, pendidikan Jokowi di Universitas Gadjah Mada (UGM) diragukan sampai berbuntut panjang seperti sekarang.
Kronologi kisruh ijazah Jokowi disampaikan oleh pakar telematika, Roy Suryo yang turut terseret polemik gara-gara analisisnya yang meragukan keaslian ijazah dan skripsi Jokowi di UGM.
Baca juga: Ijazah Jokowi dan Andi Teman Kuliah di UGM Sama, Teka-teki Font Times New Roman Terpecahkan
Merunut ke belakng, Roy Suryo menjelaskan 12 tahun silam persisnya pada 2013, Jokowi dan Mahfud membahas IPK masing-masing saat lulus dari kuliah di suatu acara.
Jokowi lalu bercanda tentang Ia bisa lulus dari Fakultas Kehutanan UGM hanya dengan IPK di bawah 2,0.
Roy Suryo menganggap candaan Jokowi itu perlu diselidiki karena janggal mahasiswa dengan IPK 2,0 bisa lulus dari UGM.
"Yang memicu (kasus ijazah) sebenarnya Pak Jokowi sendiri ketika tahun 2013, dia bercanda dengan Prof. Mahfud MD tentang IP atau Indeks Prestasi" kata Roy mengutip YouTube Cumi-cumi, Minggu (18/5/2025).
"Singkat kata, waktu itu Pak Mahfud cerita IP-nya 3,8, Pak Jokowi cerita di bawah 2" lanjutnya.
"Nah, publik lalu bertanya, kok IP di bawah 2 bisa lulus dari UGM, padahal lulusnya lima tahun," ujar Roy Suryo.
Baca juga: Kisah Sukses 3 Teman Jokowi Alumni UGM, Punya Karier Cemerlang: Jadi Komisaris hingga Eks Kadis
Setelah pernyataan tersebut, Roy Suryo mengatakan, beberapa pihak seperti pegiat media sosial Tifauzia Tyassuma atau dokter Tifa melakukan penelusuran tentang kelulusan Jokowi dari UGM.
Hal itu bahkan berujung gugatan hukum oleh seseorang bernama Bambang Tri Mulyono dan Sugi Nur Raharja pada tahun 2022 dan 2023. Namun, mereka justru dibui karena dianggap melakukan ujaran kebencian.
Roy Suryo mengatakan, setelah gugatan tersebut, Dekan Fakultas Kehutanan UGM, Sigit Sunarta merilis fotokopi ijazah Jokowi.
Namun justru membuat publik semakin bertanya-tanya tentang keabsahan ijazah dan lulusnya Jokowi dari UGM.
"Inilah yang malah memacu (penelusuran ijazah Jokowi). Ketika, kemudian orang baru melihat penampilan ijazah fotokopi itu kemudian banyak analisis soal itu dan hingga soal skripsi," terang Roy Suryo.
Baca juga: Siapa Yusuf Leonard? Melaporkan Pengunggah Ijazah Jokowi, Dian Sandi, Eks Guru Besar Pernah DPO
Puncaknya adalah ketika ahli forensik digital sekaligus mantan dosen Universitas Mataram, Rismon Hasiholan Sianipar, datang ke UGM dan meneliti skripsi Jokowi.
Dari penelitiannya itu, kata Roy, Rismon menemukan berbagai kejanggalan tentang skripsi Jokowi.
Bahkan, Rismon berani mengeklaim skripsi Jokowi palsu.
"Dia (Rismon) datang ke UGM lalu melakukan penelitian terhadap skripsinya (Jokowi) karena yang bisa dilihat skripsinya bukan ijazahnya" kata Roy Suryo.
"Dan dia mengatakan banyak kejanggalan di skripsinya dan dia mengatakan bahwa skripsinya palsu," tuturnya.
Seperti Rismon, Roy Suryo dan beberapa pihak juga mendatangi UGM untuk melihat skripsi Jokowi.
Ternyata, temuan Roy Suryo serupa dengan Rismon, yaitu skripsi Jokowi memiliki banyak kejanggalan.
"Banyak sekali kesalahan di situ (skripsi Jokowi), termasuk nggak ada lembar pengujian, lembar pengesahan, tanda tangan dosen pembimbingnya juga diragukan" paparnya.
"Bahkan, diragukan langsung oleh putrinya sendiri bahwa tanda tangan Profesor Achmad Soemitro yang ada di situ bukan tanda tangan almarhum ayahnya karena ejaannya juga salah," jelas Roy Suryo.
Penampakan Ijazah Jokowi, Logo UGM di Mapnya Memudar
Hari ini, Selasa (20/5/2025), Jokowi sekaligus mengambil ijazahnya yang dahulu diminta oleh penyidik saat diperiksa di Bareskrim.
Usai diperiksa oleh penyidik, Jokowi terlihat menenteng satu buah map hitam yang dia sebut berisi ijazah saat menemui awak media di depan lobi Bareskrim Polri, Jakarta.
“(Selain diperiksa) sekaligus saya mengambil ijazah yang saat yang lalu diantarkan kepada Bareskrim dan sudah saya ambil,” ujar Jokowi di lobi Bareskrim, Selasa.
Pantauan Kompas.com (grup suryamalang), map hitam yang disebut sebagai ijazah Jokowi itu berlogo Universitas Gadjah Mada dan warnanya mulai pudar.
Warna map berukuran A4. Di atas logo UGM terdapat tulisan “Universitas Gadjah Mada” dan “Ir Joko Widodo”.
Nama Jokowi yang tertera di buku hitam itu juga terlihat sudah memudar.
Begitu juga keterangan di bagian bawah yang tidak lagi bisa dibaca.
Baca juga: Saya Melihat, Berinteraksi Langsung Tawa Teman Angkatan Jokowi Soal Tuduhan Ijazah Palsu
Meski ijazah yang disebut asli ini sudah di tangan, Jokowi masih enggan untuk memperlihatkan ijazahnya ke publik.
Jokowi mengatakan, ijazah ini akan ditunjukkannya nanti saat dibutuhkan di persidangan.
“Ijazah nanti akan kami buka pada saat diminta oleh pengadilan, oleh hakim,” lanjut Jokowi.
Pengacara Jokowi, Yakup Hasibuan, mengatakan, ijazah-ijazah Jokowi ini sempat dibuka di hadapan penyidik.
“Sempat, sempat (dibuka). Pertanyaan-pertanyaannya juga seputaran ijazah tersebut,” kata Yakup.
Yakup mengatakan, ijazah ini juga sebelumnya diminta untuk diperiksa di laboratorium forensik (labfor).
Saat ini, pihaknya masih menunggu keterangan resmi dari Polri terkait dari hasil pemeriksaan di labfor.
“Ijazah tersebut sudah disampaikan dari minggu lalu ya. Jadi, ya tentunya dari pihak penyelidik juga sudah melakukan Puslabfor dan semua yang diperlukanlah" terang Yakup.
"Jadi kita juga masih menunggu hasilnya,” kata Yakup lagi.
Baca juga: Asal Usul Dian Sandi Utama Dapat Ijazah Jokowi yang Diklaim Asli, Alasan Posting di X Akhirnya Viral
Jokowi diketahui tiba di Bareskrim sekitar pukul 09.42 WIB. Artinya, ia diperiksa penyidik selama lebih kurang satu jam.
Saat berada di dalam, Jokowi mengaku ditanya sebanyak 22 pertanyaan seputar skripsi hingga aktivitasnya selama kuliah.
Sebelumnya, Wakil Ketua Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA), Rizal Fadillah, telah lebih dahulu diperiksa sebagai pelapor oleh Bareskrim Polri pada Selasa (6/5/2025).
Rizal juga diperiksa oleh penyidik di Bareskrim Polri terkait dengan pengaduan masyarakat yang diajukannya pada Desember 2024.
Saat itu, Rizal dkk mengadukan soal ijazah palsu Jokowi ke Bareskrim Polri.
Pengaduan ini disebutkan mulai diselidiki sejak April 2025.
Baca juga: Cerita Andi dan Mustoha Teman Kuliah Jokowi di UGM, Wisuda Bareng Traktiran Tak Percaya Ijazah Palsu
Jokowi pun telah melaporkan dugaan pencemaran nama baik di Polda Metro Jaya pada Rabu (30/4/2025) lalu.
Pelaporan ini dilakukan usai ijazah Jokowi dituding palsu oleh sejumlah pihak.
Saat menemui penyidik, Jokowi melaporkan lima orang. Mereka adalah Roy Suryo, Rismon Hasiholan Sianipar, Tifauzia Tiasumma, Eggy Sudjana, dan Kurnia Tri Royani.
Ikuti saluran SURYA MALANG di >>>>> WhatsApp