"Sementara kami kirimkan beras kemasan ke kantor kelurahan. Tapi nanti, semua akan dialihkan ke sistem ATM," tambah Paulus.

Ia memastikan bahwa bantuan ini akan diberikan secara rutin setiap bulan.

Dinas Sosial menaruh harapan besar pada program ini untuk menurunkan angka kemiskinan ekstrem.

"Karena beban terbesar pengeluaran mereka adalah untuk pangan. Dengan subsidi ini, daya beli mereka untuk kebutuhan lain bisa meningkat," jelasnya. 

Strategi ini diyakini mampu menggerakkan roda perekonomian kecil di tengah masyarakat bawah.

Program ini mendapat sambutan positif dari warga.

Samini, warga Setonopande yang menjadi salah satu penerima manfaat, merasa terbantu dengan adanya ATM Beras Mapan.

"Penyalurannya sekarang lebih mudah dan tertib. Alhamdulillah sangat membantu kami, apalagi harga beras sering naik," tuturnya.